Tea ceremony kali ini bertempat di Shofuen.
Bangunan bukan hanya sekedar struktur fisik yang melibatkan kayu, semen dan batu. Apapun dapat memiliki makna dan filosofi. Pernahkah anda berpikir, seorang tamu yang hadir ke rumah kita, ia mengamati taman dan ruang tamu, lalu berpikir seperti apa orang yang mengelola rumah tersebut?
Tea ceremony di Jepang menggabungkan beberapa unsur seperti bangunan, taman dan ruang-ruang. Taman dihiasai batu yang menyerupai gunung Fuji dengan 5 danau di sekelilingnya, perdu menggambarkan hutan dan rerumputan melukiskan semenanjung atau daratan.
Taman luar, tamu masih diizinkan berbincang tertawa, semakin masuk ke dalam maka harus melepaskan semua masalah. Bersikap lebih tenang dan sopan, membersihkan hati dan pikiran dari masalah untuk mengikuti tea ceremony.
Pintu masuk, cara berjalan, cara menuang teh, cara memakan 3 butir kue wagashi serta memutar teh memiliki makna tersendiri. Tuan rumah sangat memuliakan tamu , dan tamu pun megnhargai tuan rumah dengan menghabiskan jamuan yang disajikan.
#kyushuhalaltour