Sepenggal novelku tentang Dolly
Alhamdulillah, novelku telah selesai. Berisi tentang perempuan2 yang bekerja di Dolly, juga perempuan yang tetap menjaga ketulusan hati meski suami mengkhianati.
Sekelumit tentang novelku, satu sudut dunia pelacuran :
Salahkan jika kupu-kupu malam seperti kita jatuh hati pada lelaki mulia, bukan jatuh cinta pada lelaki bejat? Salahkah jika aku berharap punya suami yang kelak dapat membimbingku menebus semua dosa dan kesalahanku? Salahkah jika aku masih berharap satu kehidupan normal yang lurus pantas untukku, untukmu, untuk para pelacur bersimbah dosa seperti kita?
Jika pernikahan suci tak pantas untuk para pendosa sepertiku apakah aku harus berselingkuh untuk mendapatkan lelaki yang kukasihi?
………………………
Dan –ya, Tuhan- betapa kejam hati manusia, Ochi tak mampu menahan kesadarannya tetap berada di jalur lurus. Ia benci mendengar Vanya tak bekerja lagi di Dolly, berkonsentrasi pada tumbuh kembang janinnya. Harusnya ia tetap kotor, tetap berkubang dalam lumpur. Harusnya ia tak perlu mensucikan diri. Biarkan ia menjadi pelacur selama-lamanya, tak perlu berfikir meninggalkan dunianya. Biarkan ia menggoda, melayani sebanyak-banyaknya lelaki atau mengganggu suami orang, asalkan bukan Yassir….