Tiba di Taipei pukul 15.05.
Pesawat dijadwalkan berangkat ke Fukuoka jam 17.25.
Masih cukup waktu untuk jalan-jalan dan foto-foto, pikir kami.
Ternyata, keberangkatan yang seharusnya di A8 diubah ke D1, yang jaraknya cukup jauh. Lagipula, kami lupa memperkirakan bahwa ada selisih waktu antara Indonesia dan Jepang!
Indonesia dengan Hongkong dan Taipei, selisih 1 jam. Jika di Indonesia jam 03.00 maka waktu di Hongkong atau Taipei jam 04.00. Jadi, ketika tiba di Taipei pukul 15.05 seharusnya waktu ditambahkan, kedatangan sekitar pukul 16.00 waktu Taipei. Ditambah foto-foto selfi hampir di setiap sudut, perubahan tempat dan masih harus mencari-cari dimana D1 yang harus ditempuh dengan skytrain, ternyata petugas memberitahukan kami bahwa pesawat ke Fukuoka boarding!
Haa? 17.25?
Tak terasa 2 jam untuk ke kamar mandi, berfoto dan jalan kaki kesana kemari!
Untung bersama rombongan, kalau tidak, panik setengah mati. Setidaknya, kalau terpaksa terdampar di Taipei, terdampar berombongan, hehe….
Makan malam moslem meal yang disuguhkan China Airlines, kali ini tak habis disantap. Mungkin karena kami mulai kelelahan, jetlag, terkantuk-kantuk namun sulit tidur; makanan seenak apapun terasa hambar. Yang nikmat dikunyah di mulut hanyalah buah, pudding dan kopi panas. Tak terasa, 12 jam lebih menyusuri kanopi langit, menggilas gumpalan awan dengan burung besi yang terkadang menggeletar naik turun saat bertubrukan dengan pusaran angin.
Sekitar 2 jam kemudian, Alhamdulillah wa syukurillah…kami mendarat di Fukuoka International Airport kurang lebih jam 19.30. Antrian panjang di imigrasi mengharuskan rombongan kami bersabar. Mata berkungang, kepala panas, jari jemari kaki serasa membesar ukurannya. Untung, di ruang tunggu pak Barkah dan pak Kenji Nonaka telah menunggu dengan senyum lebar.
Pastinya, mengurus tamu-tamu bukan perkara mudah.
Namun pak Barkah dan pak Nonaka bersabar mengantar kami check in di hotel Vessel, Fukuoka, mengajak berkeliling Fukuoka untuk melihat kehidupan malam yang penuh gairah dan kegiatan hari itu ditutup dengan makan di Westo Udon jalan Chiyo. Semangkok udon berkisar 620 yen. Menghabiskan menu mangkoksebesar itu alamaaak….untung saya, mb Nunik dan mbak Sinta Rani hanya memesan 2 mankok yang dimakan bersama. Itupun masih tersisa lumayan.
Hari yang sangat melelahkan, namun juga penuh catatan pengalaman.
Arigato gozaimasu semua 🙂
#7
#Karatsu
#Fukuoka
#Jepang
Enjoy the Journey to Englightment 🙂
Semoga perjalanannya sukses & penuh makna, mbak sinta! Wah, sy terkesima kali pertama lihat mbak sinta pakai kimono. Anggun!