Sepekan lalu aku menangis. Baru sempat posting hari ini di blogku ini.
Gak percaya rasanya.
Sampai kupeluk anakku, Inayah, yang ikut menyimak zoom tadi malam.Saking gak percayanya bakal menang, sedari awal sama sekali gak dandan. Pakai jilbab ala kadarnya. Makanya ketika di pin panitia, kaget banget. Muka kumes-kumes karena menangis.
NONA JEPUN adalah perjalanan panjangku menulis selama berbulan-bulan. Membeli ensiklopedi Traces of Sugar -sejarah gula di Indonesia, membeli online penelitian tentang kekerasan seksual di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Berburu buku, jurnal, penelitian tentang masa-masa penjajahan dulu lewat google scholar.
Bahkan, kudownload film-film lama tahun 40-an. Lagu-lagu lama era penjajahan, termasuk lagu propaganda Jepang Aikoku Konshinkokyu dan Jaesjio yang banyak dinyanyikan pelajar masa itu. Lagu Aikoku itu heroik dan indah banget, tapi sayangnya memang propaganda saat Jepun menjajah Indonesia.
Selama menulis NONA JEPUN, kudengarkan mars Romusha dan merasakan kepedihan bangsa ini untuk bangkit dari penderitaan.
Sempat mau mundur karena capek nulis. Ah, udah deh…gak usah diterusin. Capek baca buku. Capek bikin timeline sejarah. Capek mencocokkan ini itu. Belum lagi nanti kalau kalah. Pasti bakal ngerasa semua sia-sia.
Lalu kupandangi lagi buku-buku doaku. Kumpulan harapan-harapanku. Juga dukungan dari suamiku yang mau repot-repot menelusuri jejak sejarah Bandjarmasih era lama. Anak-anakku yang bilang:
“Tak pijitin, Mi?”
“Ummi mau dibuatin minum apa?”
“Ummi mau dimasakin apa?”
Alhamdulillah…
NONA JEPUN mendapat keperyaan Dewan Juri untuk menjadi salah satu pemenang favorit. Walau tidak ada kritik dari para juri terkait story telling dalam Nona Jepun, harus kuakui mengapa naskah ini baru bisa menduduki peringkat favorit.
Pemenang 1, 2 dan 3 luarbiasa.
Mereka bukan hanya bagus di teknik; tapi memadukan orisinalitas, fantasi, sejarah, eksplorasi berbahasa, mitos bahkan mistis.
Penilaian Juri terkait Nona Jepun :
“Nona Jepun mampu memadukan refleksi dan deskripsi konkrit serta beriringan dalam narasi yang dihiasai beragam metafora.
Dengan memanfaatkan banyak pustaka sejarah, naskah ini menjalin cerita tentang kepedihan dan rasa nista yang dialami tokoh-tokoh utamanya. Sakit dan derita tampil begitu kuat sambil beriringan dengan usaha perlawanan terhadap semua itu.
Naskah ini memaparkan kekuatan manusia dengan bermacam keterbatasan dan kegamangannya atas kemalangan yang menimpa bertubi-tubi. Penggunaan alegori untuk menampakkan kejadian yang mengerikan dan menyiksa, menjadi salah satu kekuatan naskah ini.
Di dalamnya ia memanfaatkan berbagai gaya bahasa untuk menghidupkan dan memperkaya paparan kisah para tokoh.
Penulisan yang rapi dengan kalimat-kalimat bernas menghasilkan dinamika cerita dan paparan gejolak batin para tokoh yang nyaman dibaca. Mengikuti urutan yang logis ini dan menggunakan kilas balik secara memadai, naskah ini berhasil membangun narasi yang dipercaya meski menyajikan permasalahan yang tidak umum.
Konvensi penulisan diikuti dengan baik menghasilkan pembacaan yang mudah dan alur cerita yang enak diikuti. “
Dewan juri SNDKJ 2021 :
- Pak Bagus Takwin
- Pak Manneken Budiman
- Kak Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Untuk sahabat-sahabatku di manapun berada, terimakasih atas doa-doa dan dukungannya. Buat yang sedang berjuang menulis dan kalah kompetisi, terus dan teruslah menulis.
Pelajari kekalahan kita. Pelajari karya mereka yang menang. Untuk SNDKJ 2021 ini saya beli karya pemenang SNDKJ sebelumnya seperti Aib & Nasib (Minanto ) , Curriculum Vitae (Benny Arnas). Saya baca dan pelajari apa ceritanya, diksinya, alurnya dsb.
Beberapa kali saya ikut SNDKJ dan kalah. Saya baca website dkj.or.id tentang LPJ Juri. Apa kritik mereka terhadap karya2 yang tidak lolos seleksi. Jujur saja, kritik-kritik para dewan juri ada di novel saya yang tidak lolos (walau mereka tentu tidak kenal saya). Berarti memang, kesalahan saya umum dilakukan orang dan fatal bagi penulis.
Kali ini saya yang berhasil lolos.
Who knows, berikutnya adalah anda?
So, keep writing!
Bagi yang ingin menonton channel youtube nya silakan klik Malam Anugerah Sayembara Novel DKJ 2021