Apa Nama Rumah Kita?

Cinta & Love mother's corner My family Rahasia Perempuan

Membaca buku dan novel sejarah, rasanya tergelitik juga untuk ikut memberi nama pada rumah tinggal dan kamar-kamar. Betapa romantisnya nama istana Alhambra atau Taj Mahal yang dipersembahkan Shah Jahan kepada istrinya tercinta, Mumtaz; dikelilingi oleh benteng yang dikenal sebagai Benteng Merah. Di Mesir, terdapat benteng bernama Shalahuddin Citadel, rupanya untuk mengenang pahlawan pertempuran Hattin 1187.

sweet house

Untuk rumah , demi memberikan semangat dan imajinasi serta cita-cita lebih, nama apa yang tepat?
“Firdaus Da’wah,” usulku pada anak-anak.
“Koq…kayak gak enak di telinga sih, Mi?”
Terus terang, saya juga tidak seberapa faham kaidah bahasa Arab, asal terdengar bermakna saja . Tetapi sepanjang belum menemukan nama baru, ngoto saja bahwa rumah kami di Surabaya bernama “Firdaus Da’wah.”

“Yuk, kita kasih nama kamar kita masing-masing,” ajakku.
Kamar anak lelaki kuberi nama Gua Ashhabul Kahfi.
Tapi,
“..tolong kamar kalian jangan bener-bener kayak gua!”
“Wah, nanti siapa yang jadi anjingnya dong?” kelakar Ayyasy.
“Bagaimana kalau prajurit Thalut atau Fiah Qolilah?” aku menyitir QS 2 : 249.

Sampai hari ini belum sepakat juga nama kamar anak lelaki. Tampaknya mereka masih sibuk memilih nama tokoh sejarah yang benar-benar heroic bagi anak lelaki.
Untuk kamar anak perempuan, kami mencoba At Tijaroh, berhubung putri pertama kami sedang getol mencoba berbisnis.
Tapi,
“…duh, kok kurang manis namanya,” protes putriku.

Baiklah. Sebetulnya belum ada nama yang disepakati untuk istana kami, juga kamar-kamar peraduan. Tampaknya, perlu difikirkan secara serius nama istana rumah kita agar setiap penghuninya merasa berkesan bahwa rumah yang sedang ditinggali bukan sekedar kotak tetapi calon sebuah tempat nun jauh disana, sebuah istana abadi tempat manusia kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *