Hamas Syahid.
Ups, namanya terkesan sangar. Tapi wajahnya murah senyum.
Sebelum diketemukan para pencari bakat, Hamas lebih dikenal sebagai pengusaha muda yang mengisi acara anak-anak muda kota Pahlawan, Surabaya. Cowok satu ini mahir membuat empek-empek, Bro & Sis!
Darah pengusaha mengalir dari Ibunda yang cantik, Yulyani atau dikenal juga sebagai Ummu Hamas. Mbak Yeyen –nama akrab Ummu Hamas- sosok perempuan muslimah yang dikenal aktif dalam dunia sosial, politik dan tentu saja, pengusaha tangguh.
Helvy Tiana Rosa, punya dua kata bagi sosok Hamas yang akhirnya sangat sesuai dengan imajinya tentang mas Gagah ,” Cakep dan Sholih.”
Mengapa Hamas?
Banyak cowok cakep berwajah oriental, berwajah ala India atau Turkish yang sedang booming. Namun bukan hanya penampilan fisik yang mewakili sosok Mas Gagah dalam film KMGP – Ketika Mas Gagah Pergi. Helvy berharap, Mas Gagah akan menjadi sosok panutan remaja se Indonesia dan para keluarga muslim sedunia. Cowok masa kini bukan hanya butuh penampilan. Di balik wajah tampan mengesankan, harus terbangun karakter pemimpin, tangguh, penyayang keluarga dan pembimbing bagi adik-adiknya. Mas Gagah harus jadi representasi pemuda masa kini, sebagaimana anak muda era 90an mengenal Catatan si Boy yang diperankan Onky Alexander.
Hamas hafal setidaknya 5 juz.
Hamas dikenal sangat dekat dengan Ibunda , Mbak Yeyen, dan dengan adik-adiknya. Satu yang membuat Helvy TR tertegun adalah ketika sebagai penulis ingin foto berdua dengan calon aktor pemeran utama, Hamas halus menolak sebab ia beranggapan, foto berdua dengan non mahram harus amat sangat dibatasi. Sweet:)
Film bukan uang, film adalah Da’wah
Siapa sih yang tak ingin tenar?
Follower banyak?
Status facebook banyak stalkernya?
Pernah, Mbak Yeyen memancing Hamas tentang target-target di dunia perfilman. Tegas Hamas menjelaskan pada ibunda tercinta, bahwa sejak awal, film adalah salah satu sarana dakwah bagi aktor muda setinggi 182 cm ini. Film bukan bicara target penghasilan atau tawaran main; film adalah salah satu syiar da’wah Islam.
Wah, kira-kira mungkinkah?
Mungkin, dong! Ingat, Hamas lebih dahulu dikenal sebagai pengusaha muda. Sang Ibunda mengingatkan anak-anaknya agar menjadi pengusaha sebagaimana Baginda Nabi Muhammad Saw. Bahkan , adik Hamas yang bernama Hana, masih kuliah di fakultas kedokteran Uiversitas Jember, Jawa Timur, juga didorong Mbak Yeyen agar tetap menjadi pengusaha. Profesi dokter bukan profesi untuk menghasilkan uang. Tapi sebagai pengusaha, seorang muslim dapat mencetak keuntungan, menciptakan lapangan kerja dan memiliki izzah di hadapan ummat sedunia. Keren!
Aktor Sholih
Dunia peran mustahil lepas dari kehidupan glamour, entertaint, perputaran uang. Lagipula, seorang pemain watak lebih mampu memerankan tokoh yang “hidup” di layar lebar maupun layar kaca.
Jangan menempatkan orang yang tidak tepat. Don’t put the wrong man on the wrong place.
Memburu sholih semata, tapi mainnya tak bagus, bagaimana? Toh Anthony Quinn sangat bagus memerankan tokoh Hamzah. Aktor-aktor pemain Mevlana Rumi, Piri Reis, Celebi dalam Suleyman Magnificent Century (Muhtesem Yuzyil) juga bukan ulama. Film yang memikat dapat lebih mengesankan bagi penonton, lebih meninggalkan jejak, lebih meninggalkan bekas yang dalam.
Hm, benarkah?
Ingat. Indonesia masih sangat melihat role model. Atasan, pejabat, selebritis, aktor, sosialita sangat dipandang, dilihat dan ditiru. Artis ramai-ramai pakai jilbab, masyarakat meniru. Sekalipun masih sebatas lapisan luar, adalah langkah kebaikan melihat gadis-gadis mulai memilih busana muslim sebagai pilihan.
Aktor pun demikian.
Ketika bermain film Islam melantunkan nasehat dengan fasih; di luar dunia peran menjalani hidup yang jauh dari syariat. Masyarakat merasa bahwa sah-sah saja melakukan dua peran sekaligus. Berjilbab oke, tapi gak papa juga kali main mata dengan pria lain (naudzubillah). Berjenggot- berbaju koko- bersedekah cukup untuk melapisi sekian banyak perilaku dzalim. Artis aja begitu, masa kita gak boleh sih?
Begitu pula sebaliknya.
Semakin banyak aktor aktris sholih shalihat yang tampil , masyarakat semakin punya role model.
Lihat, dia yang ganteng dan terkenal aja hafidz Quran
Dia yang cakep aja jaga diri dari yang non mahram.
Dia yang terkenal aja terus menggali potensi diri dengan menekuni dunia usaha, dunia akademis, dunia agama dan seterusnya. Bukan hanya menjadikan film sebagai satu-satunya peran dalam hidup sehingga tak selektif memilih tawaran dan akhirnya muncul film-film yang tak mencerdaskan.
Ayo, dukung terus Hamas Syahid menjadi aktor Sholih Indonesia yang suatu saat juga go international!
Dukung Crowdfunding KMGP, Ketika Mas Gagah Pergi.
Film spesial yang memilih aktor dan aktris berkualitas.
Good looking, trendsetter, sholih pula. Mengapa tidak?
Salurkan donasi Crowdfunding KMGP ke rekening BNI Syariah 0259296140 (Yayasan Lingkar Pena), Mandiri 1570080008883 (Lembaga Forum Lingkar Pena) . Konfirmasi ke 08121056956
Gemakan slogan KMGP : Kita yang modalin, Kita yang buat, Dunia yang nonton.
16 Ramadhan 1436 H/ 03 Juli 2015
Sinta Yudisia
Lengkap sudah kriterianya ya
Moga-moga mewarnai jagad perfilman dengan prestasi, mohon doa Mbak Nonik 🙂
Anaknya pak Amin ya mbaa? BTW emang doi ganteng pol. Adik2nya nggak sekece doi
Putra Pak Amin, betul Mbak. Adik2 Hamas berprestasi dan keren semua. Hana calon dokter. Akrom/Askar kuliah di ITB dan yang kecil masih SMA 🙂
Maaf, apa yang dimaksud pak amin akram anggota legislatif DPR RI 2019-2024 ya bu?
handsome dan good looking itu bedanya dimana ya mba? XD
Moga terus mengalir keberkahan ya mba dalam penggarapan film kmgp ini 🙂
Ada orang ganteng tapi gak enak dilihat. Yang ini cakep bercahaya 😀
Setuju mba, bercahaya *blushing
Reblogged this on Blog Fitri A.B. and commented:
Bakal Film paling keren yang pernah kamu tonton sebab para pemain filmnya bukan orang-orang biasa. 🙂
mbak, izin reblog ya.yg ttg izzah-nya juga. syukron mbak 🙂