انا لله وانا اليه راجعون
Telah pergi salah satu putra terbaik bangsa Indonesia, bapak Bacharuddin Jusuf Habibie.
Airmata rasanya mengalir begitu saja, terisak tanpa dapat ditahan. Meski aku dan sebagian besar kita belum pernah bertemu langsung, tapi banyak hal yang bisa kita pelajari. Malam ini, kuambil dari rak buku salah satu buku favoritku : Total Habibie, karya A. Makmur Makka dari penerbit Edelweiss. Ada banyak hal yang dapat diambil dari buku ini. Romantisme suami istri, perjuangan sebuah keluarga, hingga visi misi sebagai bapak bangsa.
Tidak mudah menjadi kepala negara bagi 200 juta orang dengan suku bangsa sejumlah 800an. Kebiasaan, adat istiadat, cara berpikir, cara berbahasa dan banyak lagi; sangat berbeda. Tetapi BJ Habibie memiliki terobosan-terobosan spektakuler. Beliau selalu mendorong anak bangsa untuk bermimpi dan bercita-cita besar. Fokus bangsa pada pencapaian, prestasi, keberhasilan sehingga kepala kita dipenuhi keinginan untuk bagaimana meraih prestasi setinggi-tingginya.
Otaknya Jerman, hatinya Mekkah. Itu nasehat singkat beliau yang sangat mengena bagi anak muda dan generasi penerus. Pintar saja tak cukup kalau moralnya busuk. Sebaliknya, moral luhur tanpa bekal kecerdasan juga tak akan mampu bersaing di era global
Ada beberapa gagasan dan pendapat beliau yang patut dicontoh dan semoga terwujud segera :
- Gandakan diri jadi 1000, jika engkau merasa sukses.
Sebagaimana Habibie bertekad menggandakan dirinya minimal menjadi 1000 orang. Ia selalu mendorong anak bangsa untuk berprestasi tinggi. Dalam buku Total Habibie, beliau mengambil contoh orang Jepang yang suka berteriak banzaaaiii untuk menyemangati rekan kerjanya yang sukses. Indonesia, memiliki ciri iri hati dan dengki yang harus dihilangkan. Ketika melihat orang lain sukses, harusnya memberi semangat agar ia naik lebih tinggi lagi. Ketika kita sendiri sukses, harus mampu menggandakan menjadi 1000 orang dan jangan bangga menjadi pintar & kaya sendirian.
- Jadilah anak bangsa yang memiliki produk andalan dan unggulan.
Apa beda andalan dan unggulan? Banyak orang memiliki produk andalan, tapi bukan unggulan. Produk andalan itu bagus dijual, tetapi bukan satu-satunya produk di pasaran. Alangkah baiknya bila sebuah produk itu andalan dan unggulan. Misal, Indonesia memproduksi N250 Gatotkaca IPTN. Itu adalah produk andalan sekaligus unggulan. Dari 180 negara hanya 15 negara yang bisa membuat pesawat, salah satunya Indonesia.
- Ilmuwan harus mengubah teori.
Saya memahaminya begini :
Sebuah teori, terutama konsep sosial, terbangun oleh situasi. Misal “orang miskin tidak dapat mencapai tingkatan tinggi karena tak punya uang untuk sekolah.” Seorang ilmuwan harus mampu mengubah teori itu. Orang miskin tidak dapat mencapai tingkatan tinggi jika tidak punya kemauan belajar. Orang kaya tidak dapat mencapai tingkatan tinggi jika tidak punya kemauan belajar.
Jadi seorang ilmuwan jangan hanya taat pada teori tetapi harus mampu menciptakan teori baru atau bahkan mengubah paradigm teori yang implementasinya merugikan.
- Jangan memiliki mental kasir.
Kasir adalah orang yang senang menerima uang.
Membangun sebuah bangsa yang besar, tolok ukurnya memang tidak memiliki kekayaan material dalam jangka waktu dekat. Tetapi SDM harus dibangun dengan biaya sangat mahal. Negara kita sangat paradox : kaya tapi miskin, indah tapi jelek.
- Setiap kita , baik individu dan bangsa, harus berupaya mandiri.
Sebuah bangsa, jangan hanya mau tunduk pada kepentingan asing. Begitupun setiap individu, harus be;ajar mandiri dalam segala aspek agar memiliki kedaulatan pribadi dan kemampuan untuk berkembang optimal.
- Masih banyak lagi pidato dan nasehat-nasehat beliau yang sangat berharga untuk disimak.
Kemesraan ibu Ainun dan pak Habibie yang sangat lekat di benak dan hati bangsa Indonesia. Love both of you. May Allah grant with jannah.
Ah, kenapa hatiku sedih sekali?
Rasanya seperti merasa kosong dan hampa.
Aku ingat caranya berbicara yang meledak-ledak, sangat antusias dengan mata yang berbinar. Ingat keshalihan dirinya sebagai kepala negara. Ingat betapa setia dan mesranya pada bu Ainun Habibie.
Semoga Allah mengabulkan cita-cita pak Habibie : gandakan bagi bangsa ini 1000 orang, 100.000 orang, sebanyak mungkin yang Engkau Ridhoi seperti Habibie, ya Allah.
(Cuplikan-cuplikan halaman berasal dari buku Total Habibie, karya A. Makmur Makka, penerbit Edelweiss, Depok – 2013)
Langsung cari bukunya di iPusnas XD Ahaha. Adanya buku “Habibie Totalitas Sang Teknosof”.
Penulisnya sama-sama A. Makmur Makka. Apa cetak ulang di penerbit lain, ya? (Yang di iPusnas terbitan November 2018). Hmmm….
Eh, gak tau sih…Isinya samakah?
Yaa Ampun. Jleb banget sama gagasan eyang habibie yang nomor 03. Apalagi zaman sekarang, juga pengaruh masa lalu harus diubah.