Catatan Akhir Tahun 2011 (I) Cerpen Pertamaku : Penulis Tanpa Modal
Bedah Buku Takhta Awan di Probolinggo :Sisi Positif (dan Negatif) Menulis -MIggu 18/09/11
Bedah Buku Takhta Awan di Probolinggo :
Sisi Positif (dan Negatif) Menulis
Adakah sisi negative seorang penulis?
Tentu ada.
Saat menulis , dikejar deadline, ide pas lagi muncul….wah, nevermind pekerjaan lain. Malas keluar rumah, ngobrol sama tetangga. Maunya bercengkrama dengan laptop melulu. Bukan hanya itu. Kondisi fisik menurun, malam-malam berlalu tanpa istirahat, pembuluh darah membengkak baik di kaki maupun di bagian (maaf : belakang). Meja kerja berantakan, tak menjawab SMS apalagi telefon yang masuk.Ada yang mau main ke rumah? Aduuh, jangan dulu deh. Lagi dikejar deadline, ntar editor ngamuk atau pendaftarann lomba tutup!
Selalu ada sisi negative meski tak sama.
Tetapi banyak pula sisi positif.
Suhu Beladiri :Salah Satu Pembicara Bedah Buku Takhta Awan
Suhu Beladiri :
Salah Satu Pembicara Bedah Buku Takhta Awan
Siapa pembicara dalam acara bedah buku Takhta Awan?
Mungkin teman-teman penulis, pembaca dan rekan-rekan FLP belum mengenal Mas Mochamad Amien, atau lebih sering dipanggil mas Amien. Mungkin juga bertanya, mengapa pembicara kali ini jauh dari dunia literasi?
Mas Amien salah satu guru (atau biasa dunia kang-ouw memanggil ‘suhu’) dalam beladiri asliIndonesia, silat. Keahlian beladirinya menyebabkan beliau melanglang mancanegara dan kelilingIndonesia.China,Tajikistan,Uzbekistan, benua Eropa. Selain kelilingIndonesiatentunya. Mas Amien pernah cukup lama berkecimpung sebagai wartawan, bergabung bersama salah satu televisi swasta terkenal. Ia pengamat sejarah, terutama yang berkaitan dengan sejarah beladiri, terutama beladiri yang diusung para pendekar muslim.
Return of The Condor Heroes & Kitab Zodam
“Kekejaman” Editor : TAKHTA AWAN!
“Kekejaman” Editor : TAKHTA AWAN!
Januari 2011 naskahku selesai.
Dan ….cukup lama, sang editor membedah karyaku.
“Mbak…sudah baca Orchid Empress?”
Belum, jawabku.
“Baca ya…,” sarannya,” sangat emosional.”
Januari. Februari. Maret.
Takudar, The Road to The Empire I&II, Metodologi Penulisan Historical Fiction
Berapa lama sudah menuliskan tentang Takudar?
Kalau tidak salah, saya pertama kali menuliskan tokoh ini sekitar tahun 1999-2000, berarti selama sepuluh tahun tanpa henti saya terus mencari dan berusaha menuliskan Takudar. Setelah munculnya 4 novel yang terkait Takudar; ada banyak pujian (Alhamdulillah) dan juga kritik tajam tentang cara saya menuliskan tokoh sejarah yang satu ini.
- Singa-singa di Padang Kekuasaan – terbit dengan judul Sebuah Janji
- Ksatria Syakhrisyabz – terbit dengan judul The Lost Prince
- Singgasana Halimun – terbit dengan judul The Road to The Empire (I)
- The Road to The Empire II