Dari Bedah Buku REINKARNASI UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat-Jakarta : antara supranatural & sastra

Bedah Buku Sinta Yudisia Catatan Perjalanan Jurnal Harian Karyaku Kepenulisan Perjalanan Menulis Reinkarnasi

IMG_0314  IMG2623A  IMG2608A

9420_1250208617950_1311535629_732496_4202238_s[1]   IMG2629A

 

 

Alhamdulillah…Acara FLP Ciputat yang berlangsung di UIN Syarif Hidayatullah, tanggal 10 Oktober 2009 berlangsung dengan meriah. Dihadiri sekitar 100 orang peserta, silih berganti berkejaran ingin bertanya.

Rasanya, sebuah anugerah tak terhingga dari Allah SWT sehingga novelku dibedah oleh dua orang pakar yang masing-masing ahli di bidangnya. Mas Jamal D. Rahman, sastrawan penyair, pemimpin redaksi majalah sastra Horison, dan kini mahasiswa S3 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI). Alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura dan kemudian IAIN (kini UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Menyelesaikan S2 pada FIB-UI. Dia menulis puisi, esai, kritik sastra, masalah kesenian dan kebudayaan di berbagai media massa. Pria kelahiran Sumenep, Madura ini kerap diundang mengikuti acara-acara sastra di dalam dan luar negeri, antara lain Program Penulisan Majelis Sastra Asia Tenggara Bidang Esai di Cisarua, Bogor (1999), Seminar Kritikan Sastera Melayu Serantau, Kuala Lumpur (2001), dan Pertemuan Penulis Asia Tenggara (South-East Asian Writers’ Meet) di Kuala Lumpur (2001), festival Poetry on the Road di Bremen, Jerman (2004).

Apa Keunggulan Reinkarnasi?

Bagi Jamal D. Rahman; ada 3 novel yang mengupas tentang budaya Jawa :

1. Para Priyayi –Umar Khayam

2. Ronggeng Dukuh Paruk Ahmad Tohari

3. Karya Pramoedya A.Toer

Reinkarnasi menurut mas Jamal mengupas budaya Jawa dari sudut pandang yang lain! Penyebaran Islam di Nusantara memiliki kisah yang panjang dengan beragam hikmah. Di luar Jawa, setidaknya proses ‘Islamisasi’ itu tuntas-sempurna (kalau tidak bisa dikatakan telah selesai 80-90%, kuranglebih). Sementara Jawa hinggá kini masih belum tuntas, budaya Jawa yang berasimilasi dengan Islam masih demikian menunjukkan jati diri aslinya. Puasa mutih, sekaten, tikarat, dan masih banyak lagi adalah gambaran budaza Jawa yang telah berasimilasi dengan Islam tetapi masih menunjukkan betul aura aslinya.

Reinkarnasi, mengupas keindahan budaya & filosofi Jawa, mau tidak mau harus berinteraksi dengan pusaka, sejarah, mitologi yang notabene berinteraksi dengan dunia mistik dan alam ghaib. Di sisi lain Reinkarnasi pun ingin mengakhiri dimensi mistik dalam budaya Jawa.

Reinkarnasi : hanya untuk orang Jawa?

Tidak. Mas Jamal berpendapat, salah satu sisi negatif otonomi daerah adalah masig-masing daerah kemudian ’mengabaikan’ ciri khas budaya lain dan lebih cenderung mempelajari budaya sendiri. Hal ini berbahaya bagi negara kesatuan RI. Masuk akal juga, mengingat mempelajari budaya sendiri sudah sangat susah (karena sudah cukup lama ditinggalkan, dianggap tidak dinamis dan sesuai dengan kultur zaman ini), apalagi mempelajari budaya daerah lain! Membaca Reinkarnasi dapat menjembatani orang di wilayah manapun untuk memahami budaya Jawa dari kacamata sastra.

Ingat bukan, apa kegunaan sastra dalam kehidupan manusia? Sastra memperhalus sebuah makna/hakekat/peristiwa agar intisarinya dapat sampai dengan mudah kepada pembaca. Mempelajari budaya masa lampau mungkin terasa berat dan sudah tidak sesuai zaman alias jadul, hanya cocok untuk mbah-mbah. Prasasti, keraton, serat Kalatidha, Ranggawarsito…duh, susahnya mempelajari mereka. Dengan sastra –Reinkarnasi, misalnya- pesan sampai lebih mudah kepada anak-anak, remaja, dewasa, ibu, bapak, buruh, karyawan, mahasiswa, rakyat jelata, bansgawan….siapapun agar setiap manusia Indonesia kembali pada jatidiri bangsannya yang agung. Para pendahulu kita adalah orang-orang ksatria, pemberani, welas asih. Orangtua yang penyayang, anak-anak yang penuh hormat, para sesepuh yang bijaksana, pejabat yang mengayomi, pekerja yang mengabdi, guru yang mumpuni & ikhlas, murid yang ta’dzim. Pedagang yang jujur, pembeli yang santun, prajurit yang mulyo. Kemana perginya semua kearifan lokal ini? Ketika Islam demikian mudah berinteraksi dan berasimilasi dengan budaya kita dimasa lampau, semua cair dan lebur; mudah teraduk & menyublim karena sama rasa. Sama bentuk. Sama sejati. Sama mulia, unggul, keutamaannya.

 Orang-orang non Jawa baik Sumatera, Kalimantan Sulawesi, Bali, NTB semoga dapat memahami citaras keindahan , keunikan keluhuran budaya Jawa yang semakin memperkaya khazanah pengetahuan; semoga membangkitkan kecintaan pada negeri ini. Yakinlah; budaya Sumatra, Bali, Kalimantan, Lombok, Sulawesi dsb menyimpan ciri khas dan keunikan yang luarbiasa indah untuk dapat dipelajari.

Prof. Dr. Abdul Mujib M.Ag said….

Guru Besar Psikologi Islam ini adalah Dosen Mata Kuliah Psikologi Islam; Psikologi Kepribadian Islam; Psikologi Dakwah dan Psikoterapi Islam. Staf Pengajar pada Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Fak. Psikologi-Pendidikan Univ. Al Azhar Indonesia; Psikologi Univ. Paramadina; dan Pascasarjana Kajian Islam dan Psikologi PSTTI Univ. Indonesia. Pendidikan S1 Tarbiyah IAIN Malang; S2 Pendidikan Islam IAIN Padang; S3 Kajian Islam UIN Jakarta. Penulis beberapa buku dan jurnal ilmiah tentang Psikologi Islam. Kini menjadi Dewan Pakar Asosiasi Psikologi Islami (API) dan Dewan Ahli Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi Indonesia (Imamupsi)

“saya appreciate dengan karya mbak Sinta,” ungkapnya.

 Beliau lebih menghimbau para peserta untuk berani tidak hanya mengupas karya, tapi juga mulai berkarya. Secara khusus pak Mujib memberikan wacana tentang Reinkarnasi dan memberi sekelumit Psikologi Islam. Saya sendiri baru tahu masalah lengkap Reinkarnasi di belahan dunia Timur dari beliau. Pendeknya, Reinkarnasi dikenal di seluruh agama Timur(kecuali Islam tentunya). Tentang Reinkarnasi ini insyaAllah saya kupas di tulisan yang lain.

Ilmu yang saya dapat….. tiap kali bedah buku, tiap kali mengisi acara, sayalah yang tambah kaya. Bayangkan, mendapatkan ilmu tentang ”Logika Cerita” dari mas Jamal D. Rahman, Reinkarnasi dan seluk beluk Psikologi Islam dari Prof.Dr. Abdul Mujib.

 ”Nih, saya beri inspirasi supaya kalian bisa menulis menyaingi Reinkarnasi,” jelas pak Mujib menjelaskan powerpoint. Beliau menyampaikan A-Z tentang ’kelahiran kembali’ dan sedikit tentang alam ruh. Wah, langsung sebuah ide cerita berkelebat….ide yang mungkin saja merupakan sekuel dari Reinkarnasi! (hmmm…ide ini rahasia, tetapi adik-adik FLP Ciputat pasti sudah mencatatnya!) Ternyata, kita bisa mengupas tema cerita tentang dunia supranatural dari sudut pandang yang menarik dan menambah wawasan : budaya Jawa, budaya daerah lain, sejarah, pusaka, alam ghaib (sekalipun ini harus dipadu dengan Quran & Sunnah). Jadi berbicara tentang dunia supranatural baik novel atau film tak melulu bicara mengenai pocong (1,2,3….), kuntilanak (1,2,3..), hantu jeruk purut, hantu sana sini, paku kuntilanak, pocong perawan, jelangkung dll yang sejenis.

Dunia supranatural bukan hanya setan gentayangan kan? Ada yang sangat berharga untuk dituliskan tetnang dunia supranatural : kedudukan alam ghaib, alam kubur, mimpi, alam barzakh dsb. Semuanya bisa diselaraskan dengan sudut pandang Islam yang mencerahkan. Ayo, siapa yang mau menulis tentang alam supranatural?

8 thoughts on “Dari Bedah Buku REINKARNASI UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat-Jakarta : antara supranatural & sastra

  1. assalamualaikum….
    mau sedikit kritik dan saran nih untuk novel reinkarnasi mbak.
    Alhamdulillah saya telah memilikinya.
    tp kalau bisa ada terjemahannya donk….banyak bgt bhsa jawanya,kmi2 pembaca yang bukan orang jawa gimana?pas lg seru2nya eh malah ga ngerti tokohnya ngomong apa…
    thanks before ya…

    1. Wa’alaikumsalamwrwb.
      Elin, makasiiiiiih banget dah mengapresiasi karya mbak Sinta. sebetulnya mbak sudah bikin lampiran terjemahannya…tapi….kayaknya penerbitnya kelewatan mencetaknya. Doakan kalau cetak ulang bisa diperbaiki ya….luv u dek. Selain terjemahan, kritik yang lain apa?

  2. Assalamu’alaikum mbak…
    Baru pertama ini saya membaca novel mbak, karena sepertinya saya punya ketertarikan khusus dg hal-2 seperti “reinkarnasi”… Seperempat halaman pertama, saya sudah membayangkan, suatu saat novel ini harus di filmkan. Entah, dorongan apa yang membuat saya tak bisa lepas membaca hingga halaman terakhir… Semoga mbak terus menghasilkan karya yang amazing…

      1. Hehehe, novel ini kan bukan novel horor mbak, apalagi yang hantunya kegenitan… Ini tentang kemegahan budaya Jawa yang ternyata disalah artikan… Sepertinya semakin banyak tayangan reality show yang menghubung-hubungkankan dengan dunia “horor” itu.. semakin tak masuk akal mbak… Semoga unsur dakwahnya juga bertambah ya…

  3. semula aku agak ragu untuk membaca buku ini.
    karena reinkarnasi kayaknya tidak sejalan dengan latar belakang penulisnya.. sorry mbak.
    … tapi rasa penasaran , lebih kepada budaya jawa terutama tentang keris dan tempat tempat yang di sebutkan.
    ada kata kata yang sangat pas , adalah “kesunyian , ..bukan ..keheningan ”
    salam

  4. assalamualaikum mbak sinta. saya udah baca novel mbak yang judulnya reinkarnasi n wah bagus n alurnya kuat juga karakternya benar2 mantap.kira2 kapan nih d bikin filmnya mbak?saya jadi penasaran kira2 siapa artis indonesia yang memerankan Ragil Mulyo dan Sentot juga Ayna n Firda?

    1. Wa’alaikumsalamwrwb. Jazakumullah atas apresiasinya dek…doakan saja bisa dibuat filmnya 🙂 Cuma, kalau diangkat ke film itu nanti jadi tantangan yg lain lagi. Masalahny ya itu: idealisme cerita, setting, kesesuaian tokoh dll dipertaruhkan. Harapan mbak, buku ini bisa menjadi alternatif genre thriller or horor (..betulkah?) supaya orang kalau nonton film2 yg agak menakutkan, bukan hanya dapat jerit-jeritnya saja tapi : bagaimana sih caranya melawan setan? BAgaimana caranya melawan ilmu hitam dst? Saling mendoakan ya dek…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *