Mata Sinai, Secawan Shai, #Rinai

Oase Perjalanan Menulis ROSE TAKHTA AWAN Tulisan Sinta Yudisia ~RINAI~ Sinta Yudisia

Seberapa penting cover buku dan judul bagi anda?
Ketika memutuskan membeli buku, apakah yang menjadi pertimbangan terpenting :
• penulisnya
• synopsis cerita
• endorsement
• tebal tipis buku
• warna cover dan ilustrasi
• judul
• peerbit
• …..dan tentu saja harganya 😀

Rinai melewati beberapa kali proses judul. Saya sendiri mengusulkan “Mata Sinai” yang mengesankan misterius, analogi dari Montaser atau gurun yang terbentang panjang dalam perjalanan Cairo-Ismailiyah-Rafah. Lalu “Secawan Shai” yang merupakan nasehat bijak dari si kecil pincang Hazem kepada Rinai.
Keputusan terakhir adalah nama si tokoh menjadi judul, Rinai.

Rinai?
Rose?
Ya.
Menurut survey pembaca saat ini sedang berpihak pada peran-peran perempuan yang menantang, saya bukan feminis ups! Tetapi , di zaman di mana kita membutuhkan figure kuat, tampaknya sosok yang tahan banting menjadi dambaan banyak pihak.

Saya senang membuat tokoh perempuan fiktif yang tangguh macam Nora Efendi, Amaretta Astuti meski keduanya berperan antagonis dalam #RINAI. Rinai sendiri, gadis lemah baik hati yang sedang berproses menjadi kuat. Sebagian berpendapat, #RINAI mirip sekali almamuchi dalam #TAKHTAAWAN.

Hm, benarkah?
Yang pasti, tanpa bermaksud menjebak siapapun, sebagian besar gadis jatuh cinta pada Takudar dan Montaser. Sebagian pemuda iri padanya, tetapi ada pemuda metal yang protes pada saya,”…mbak Sinta jangan bikin lagi cowok kayak Montaser atau Takudar!”
Tokoh fiksi meski khayal, bagi saya bias menjadi figure imajinasi. Takudar sudah mati, tapi perjalanan sunyinya sebagai kaisar Mongolia muslim semoga mengispirasi para pemimpin Negara. Montaser fiktif meski sosok-sosok seperti dirinya ada. Harapan sebagai penulis, para gadis mengidolakan seorang pemuda santun penghafal Quran yang dalam benaknya senantiasa terpatri keinginan terbaik bagi ummat dan tanah air.

Saya sendiri berimajinasi menjadi siapapun.
Petualang macam Almamuchi, Mawar, Rinai, yang bebas berkelana dari satu cerita ke cerita lain.

0 thoughts on “Mata Sinai, Secawan Shai, #Rinai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *