Pejabat, Pengusaha, Artis : benarkah memakai  dukun, klenik,susuk dan bala tentara jin?

Hikmah Jurnal Harian Oase Renungan Hidup dan Kematian

 

 

Santet, vodoo, cenayang, paranormal, dukun, orang pintar, susuk dan yang sejenisnya sangat akrab di semua kalangan. Tidak terbatas hanya kalangan masyarakat bawah dan kurang terpelajar, bahkan orang-orang terpelajar pun mempercayai hal-hal ghaib yang terkadang di luar nalar. Sebagai orang beragama, kadang batas antara iman dan syirik demikian tipisnya. Percaya pada hal ghaib, termasuk keberadaan malaikat dan setan; dan pecaya pula bahwa para dukun , kiai (kata ‘kiai’ mengalami pergeseran makna di beberapa kalangan sebagai orang ‘pintar’) mampu membawa – setidaknya membantu- orang-orang yang datang kepada mereka mencapai tujuan tertentu.

susuk
Beragam susuk

 

Produk perdagangan ghaib

Saya bukan pakar dalam hal ini tapi beberapa teman memiliki kisah unik.

Susuk salah satunya.

Sahabat saya, paras wajahnya sangat manis. Ia bercerita demikian.

“Aku pernah diajak nenekku di kampung untuk datang ke orang pintar. Aku mau dipasangi susuk. Maklum kalau di kampung, biar cepat kawin, Mbak. Aku lihat sendiri temanku dipasangi susuk. Dua mutiara diletakkan di alisnya dan menghilang tiba-tiba. Waktu itu saking takutnya, aku malah lari dan nggak mau. Untung sekarang aku tahu kalau itu syirik.”

Barang pusaka, adalah produk yang lain.

Legenda tanah Jawa banyak sekali melibatkan keberadaan barang pusaka. Keris Nogososro Sabukinten, Bende Mataram, Keris Mpu Gandring adalah sedikit contoh. Konon kabarnya, tidak ada raja-raja di tanah Jawa yang tidak menikahi Nyai Roro Kidul serta tidak memiliki benda pusaka. Untuk jadi penguasa di tanah Jawa, seseoran gharus memiliki benda pusaka.

keris-pusaka
Keris dengan beragam lekuk

Seorang sahabat, beliau penulis senior yang suka sekali menuliskan cerita sejarah bercerita.

“Aku senang menulis cerita sejarah, khususnya Jawa. Sampai-sampai aku ke beberapa tempat di luar negeri untuk mengumpulkan data. Di rumahku, banyak hibah benda pusaka dari kolega. Benda-benda pusaka itu macam-macam, ada yang kosong, ada yang ‘isi’.

Aku sendiri tidak pernah tahu yang mana benda pusaka yang memiliki tuah. Hanya saja anak-anakku pernah protes. Aku menyimpang benda-benda pusaka di suatu ruangan khusus. Kata anak-anak, mereka sering mendengar suara aneh, percakapan, makhluk-makhluk yang melintas. Akhirnya, satu demi satu barang pusaka itu aku lepaskan pada orang yang mau.”

Bunga.

Seorang teman yang memiliki Spa muslimah memiliki cerita unik. Sebagai seorang muslimah yang mencoba taat dalam agama, sahabat saya ini insyaallah tidak memakai perantara apapun selain doa dan niat ikhlas. Ia membuka Spa muslimah melihat animo masyarakat yang begitu gandrung pada salon serta produk kecantikan. Spa-nya alhamdulillah laris, buka dari jam 9 pagi hingga jam 7 malam.

Suatu ketika ada tetangga yang bertanya.

“Bu, laris banget yan salon dan spa-nya?”

“Alhamdulillah.”

“Saking larisnya sampai buka hampir dini hari.”

“Kami buka sampai jam 7 malam.”

“Ah, tetangga-tetangga disini sering dengar gunting rambut, hair dryer sampai jam 11 malam, Bu.”

Teman saya curiga dan menanyakan anak buahnya. Mungkin saja ada yang melayani sahabat atau saudara di jam-jam sekian. Para anak buah menggeleng dan mereka pulang jam 7 malam. Lagipula, tidak ada acara lembur kalau tidak ada pesanan kondangan atau musim wisuda.

Dari cerita para tetangga yang bersaksi bahwa kegiatan salon tetap berjalan setiap malam hingga nyaris dini hari, teman saya mulai merasa ada yang salah. Ia bertanya pada sesama kolega pengusaha salon.

“Wah, hati-hati, Bu,” kata pengusaha yang lain. “Dulu salon saya disantet orang. Setiap orang yang duduk untuk potong rambut atau perawatan muka, mencium bau busuk tidak karuan sehingga mereka langsung bangkit dan pulang. Solusinya ya datang ke orang pintar.”

Teman saya tidak ingin terjebak dalam syirik, maka beliau lantas meminta saran dari pakar syariah. Jawaban yang didapat lebih masuk akal : Spa muslimah menggunakan bahan-bahan alami termasuk bunga-bunga asli, bukan sekedar sabun dan lulur yang sudah jadi. Bunga-bunga adalah salah satu makanan kesukaan bangsa jin. Jadi, Spa tersebut kemungkinan menjadi tempat jin berpesta pora. Akhirnya, sahabat muslimah saya tersebut menjelaskan pada anak buahnya bahwa sebelum masuk kerja mereka harus baca ma’tsurat demikian pula saat petang . Salon mereka sepekan sekali mengadakan pengajian. Sholat berjamaah sebisa mungkin dilakukan di antara karyawati yang perempuan semua, kejujuran ditegakkan, dan segala sunnah Rasul dijalankan. Alhamdulillah perlahan, agenda ‘klothekan’ makhluk halus yang memakai salon di malam hari hilang.

Dalam berinteraksi dengan makhluk ghaib yang dianggap menjadi ‘Tuhan’ yang dapat mengambulkan permintaan, ada barang-barang bertuah yang menjadi perantara antara manusia dengan jin. Barang-barang ini bermacam-macam bentuknya mulai senjata yang diletakkan di bawah tempat tidur, susuk yang dipasang di bagian tubuh tertentu, atau sesajen yang diletakkan di sudut rumah.

Kita akan sangat berhati-hati untuk meletakkan barang-barang tertentu di rumah kita. Patung, lukisan, barang pusaka, hiasan, akan menjadi sebab perantara hubungan ghaib antara manusia dan jin. Kejadian-kejadian di atas menjadi bukti bahwa siapapun, bila ingin, dapat mengambil jalan pintas menuju cita-cita yang diingiinkan.

Ingin cantik, ingin kaya, ingin terkenal, ingin berkuasa; bila tidak mau mengambil jalur yang biasa maka barang-barang perantara tersebut mudah didapat.

Sebagai pedagang, pasti mengalami surut pasang, laba rugi, naik turun. Bahkan mengalami masa pailit yang sangat-sangat pahit. Bila tidak bersabar dan meyakini rizqi dari Allah Swt, maka ingin rasanya dagangan cepat laris. Uang bertambah-tambah. Kecantikan menuai pujian, apalagi pekerjaan yang memerlukan tampilan fisik seperti penyanyi, penari, artis, peragawati dsb.

 

Orang-orang yang mampu melihat hal ghaib

Beberapa teman memiliki kemampuan ajaib melihat sesuatu diluar mata manusia. sahabat perempuan saya di SMA pernah berbisik.

clairvoyance

“Sin, hari ini kamu mau ikut lomba ya?”

“Iya. Kenapa?”

“Aneh. Biasanya aku senang banget kamu ikut lomba, hari ini kok perasaanku gak enak ya.”

Benar saja, saya kalah hari itu.

Sahabat saya yang lain, sebut namanya Indah,  malah lebih dari sekedar melihat.

“Aku dan adikku, bu Sinta, kami berdua bisa lihat yang aneh-aneh. Setiap malam kami tidur berdua, yang namanya ranjang itu bisa bolak balik gak karuan. Kalau bantal guling kena tendang, mungkin kami lasak banget pas tidur. Tapi kalau ranjang sudah ubah posisi, nah! Aku selalu tahu apa yang akan terjadi apda teman-temanku. Sampai-sampai, aku menderita sekali. Sebab sahabatku, cowok cewek mereka pacaran lama, aku tahu mereka nggak akan nikah meski saling mencintai. Aku mau bilang apa, tapi aku sedih banget. Ternyata benar! Mereka nggak jadi nikah. Setelah aku sadar mampu melihat hal-hal jauh ke depan bukan malah mengasyikkan, aku minta diruqyah. Sepertinya ini keturunan. Alhamdulillah hidupku sekarang normal.”

Tidak semua orang seperti Indah.

Ada seseorang yang ia memiliki kemampuan ‘lebih’. Pernah nonton Kungfu Hustle kan? Ada orang yang juga hanya membaca sekali cerita silat, ia langsung mampu memukul kayu hingga terbelah. Sayangnya, ia beranggapan apa yang dimilikinya gift dari Allah dan tidak mau mencari pemahaman lebih jauh apakah itu berkaitan dengan sisi aqidah atau tidak.

Ada orang-orang yang mampu melihat hal ghaib.

Bagi yang ingin menjadi dukun atau orang pintar, kemampuan itu dimanfaatkan untuk membantu orang (atau sebenarnya malah mencelakakannya). Meski tidak semua orang pintar, atau dukun ini jahat, ya!

Dulu, keluarga kami sering mengalami hal aneh. Ibuku punya perusahaan, dan seringkali uangnya hilang. Setelah datang ke orang pintar, ibu mendapat masukan.

“Ibu sedang disantet.”

“Terus bagaimana, Kiai?”

Ada yang bilang santet dapat dikembalikan pada pengirimnya.

“Kita cukup tahu Ibu disantet. Kalau dikembalikan , itu tipudaya syaithon. Iya kalau si X yang benar-benar nyantet, kalau Ibu mengembalikan santet pada si X dan bukan si X pelakunya? Sempurna sudah syaithon memperdaya sana sini.”

“Terus bagaimana?” ibu gelisah.

“Ibu perbanyak sholat malam dan shodaqoh saja.”

Alhamdulillah, meski perusahaan Ibu bangkrut dan aset-aset terjual, kami sekeluarga sehat-sehat semua dan mendapatkan banyak pembelajaran agama terkait sabar, rezeqi, sedekah dan lain-lain. Lambat laun keluarga kami yang pernah amat sangat terpuruk ekonomi bangkit satu demi satu.

Andai kata dulu kami main perdukunan, tentu kami tetap kaya raya tapi naudzubillahi mindzalik…entah apa jadinya.

Ada banyak orang sakti di sekeliling kita yang mendapatkan kesaktian karena memang ngelmu atau sengaja menimba ilmu kebatinan, ada yang karena keturunan. Yang menjadi sakti inipun ada yang pada akhirnya menyadari bahwa tidak ada kekuasaan yang pantas diagungkan kecuali Allah Swt. Meminta bantuan pada orang pintar, jin dan bala tentaranya sekilas terlihat memberikan solusi namun sesungguhnya makin membuat orang terpuruk dalam masalah.

Banyak orang pintar, dukun, kiai yang bersedia membantu sekalipun dengan bantuan jin. Tapi umumnya mereka memberikan syarat dan pemahaman, bahwa klien bersedia memikul akibatnya. Mereka tidak serta merta memberikan banga pusaka, barang mahar (istilahnya) tanpa memberikan keterangan apa saja yang diminta jin sebagai imbalan. Bukan rahasia lagi bahwa bangsa jin yang menyesatkan manusia, mereka kejam luarbiasa. Mereka meminta tumbal anak-anak, pasangan, karyawan-karyawan dan bila semua tumbal telah habis makan bangkrutlah sudah kekayaan.

Barulah setelah tercapai kesepakatan, dilaluilah perjanjian.

Sungguh benar. Tidak ada perdagangan yang lebih menguntungkan selain perdagangan dengan Allah Swt.

Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memebrikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau  terbunuh(sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jualbeli yang telah kamu lakukan dan demikianlah itu kemenangan yang agung.” (QS 9 : 111)

Siapa yang tidak ingin cepat kaya?

Siapa yang tidak ingin terlihat cantik dan dipuji banyak orang?

Siapa yang tidak ingin punya kekuasaan, kejayaan, bermartabat tinggi?

Semua ada jalannya. Apapun jalan instant, pasti akan cepat melambung dan akan cepat pula jatuhnya. Berdagang dengan iblis, jin yang sesat, setan; tidak akan menguntungkan. Mereka suka ingkar janji, mereka pun lebihs uka merugikan manusia. tidak ada perjanjian dengan dunia hitam yang menguntungkan manusia. tetapi, mengambil perjanjian dengan Allah akan selalu menguntungkan. Allah malu bila hambaNya mengangkat tangan berdoa tidak mengabulkan. Dia juga selalu mengganti bila tidak berkehendak mengabulkan dan, Allah tidak pernah melupakan impian kita sekalipun suatu saat kita merasa lelah berdoa dan nyaris kehilangan harapan.

 

Para pengguna jasa jin

Indonesia, senang sekali dengan barang instant.

Mie instant, fast food, karir instant. Perkembangan di dunia seni budaya dan politik jelas-jelas menggambarkan dinasti instant ini. Belajar dari K-Pop, para boyband dan girlband negeri ginseng rela berlatih menyanyi dan menari lebih dari 10 jam sehari, hingga 5 bahkan 7 tahun ditempa dan barulah mengeluarkan debutnya. Berbeda dengan boyband girlband Indonesia yang baru kumpul 6 bulan, tetapi memiliki jaringan tertentu, sudah berani tampil. Akibatnya one hit wonder. Merajai sekali tayang, lalu menghilang.

Artis, pedagang, politisi bila tidak tahan banting dalam meng up grade diri, menciptakan branding, membangun image, sungguh akan kelelahan menjalani persaingan yang kadang sangat tidak manusiawi. Jalan pintas digunakan. Mulai nepotisme, menciptakan followers semu di media sosial, membuat berita kontroversial agar menuai perhatian dan seterusnya. Termasuk menggunakan jasa balatentara ghaib untuk mempermudah mencapai tujuan.

Dulu, santet dan perdukunan pernah akan masuk dalam ranah pidana perdata. Tetapi karena sulit dibuktikan akhirnya ditiadakan. Kisah tentang artis, pedagang- pengusaha, pejabat yang menggunakan jasa balatentara ghaib mulai batu akik, barang pusaka, susuk; ramai dibicarakan namun sangat sulit untuk diungkapkan dengan mengusung data fakta. Sebab, perkara ghaib memang tak dapat ditelusuri dengan sidik jari, bukti forensik, bukti TKP, atau rekaman suara ( tidak semudah film Conjuring 1 dan 2). Perkara ghaib hanya dapat diyakini dan dirasakan dengan mata hati.

Yang menjadi sangat menakutkan, apabila perkara ghaib menuntut ritual tertentu.

Bacalah novel trilogi Ring, Loop, Spiral karya Koji Suzuki yang film-filmnya jauh dari novelnya. Tontonlah Devil’s Advocate Al Pacino, Keanu Reeve, Charlize Theron.  Setan tidaklah seprimitif yang kita kira. Simaklah Skeleton Key yang dibintangi Kate Hudson. Setan tidaklah menghuni kuburan dan kamar mandi saja. Setan tidak hanya berujud pocong, kuntilanak, genderuwo, kalongwewe.

Trilogi Koji Suzuki, setan mengintai masa depan manusia. Membuat masa depan manusia menjadi sangat busuk dan buruk. Setan melipat gandakan dirinya di zaman sekarang, setiap kali kita meng –klik apapun dengan mudah. Devil’s Advocate, setan berubah bentuk menjadi pengacara top yang merekrut para pengacara muda untuk membalikkan fakta dan membayar mereka sangat mahal. Mereka dapat menyelamatkan seorang guru yang melecehkan seksual murid-muridnya. Para pengacara muda yang demikian haus mobil dan apartemen mewah, demikian mudah direkrut oleh kantor-kantor pengacara kenamaan dan bergengsi dan merasa bangga ketika memenangkan kasus bombastis. Skeleton Key, seorang perawat yang berniat baik menolong sepasang suami istri tua akhirnya menjadi korban sebab ia perlahan-lahan dibuat percaya bahwa vodoo mampu merenggut jiwa manusia.

Bila, pejabat, artis, pengusaha datang meminta bala bantuan tentara jin. Maka setan akan meminta tumbal ganti yang tidak akan sama dari waktu ke waktu. Tidak akan sama seperti tumbal yang ada di zaman kakek nenek kita dulu : mencuri tali pocong mayat perawan, mencuri mayat bayi, dsb.

Setan tahu apa kekurangan, kelemahan, ketakutan manusia.

Tumbal seorang pejabat, tak akan sama dengan tumbal pedagang bakso. Tumbal pedagang bakso yang meminta penglaris, mungkin ‘hanya’ kematian anak-anak dan karyawannya. Tapi apakah setan akan meminta tumbal yang sama dari seorang pejabat? Tentu tidak. Sungguh, bagi seorang pejabat setan akan meminta hal yang jauh lebih menakutkan. Apakah seorang pengusaha kelas kakap sama dengan pengusaha kelas teri? Setan akan meminta hal yang jauh berbeda.

Betapa, hanya Allah Swt sandaran kita semata.

Hanya balatentara Allah Swt, para malaikatnya yang terbuat dari cahaya yang mulia, yang mampu membantu kaum mu’minin mengatasi kesulitan hidup dan serta membantu menghantarkan doa-doa kaum mu’minin mencapai langit. Para malaikatNya yang mulia, membantu meng amin kan doa kita saat meminta rezqi, perlindungan, keselamatan.

Tidakkah kita berharap, di zaman dimana batas kedzaliman dan kebatilan makin tidak terlihat, dimana kebenaran dan kejujuran justru tampak tidak menghasilkan; maka para tentara Allah Swt yang sesungguhnya akan membantu tercapainya doa-doa dan keinginan?

Bila memang sebagian artis memakai balatentara ghaib, selebritis yang yakin bahwa talenta dan kerja keras akan menuai keberhasilan dengan izin Allah, lebih baik mendekatkan diri kepadaNya. Bila memang sebagian pedagang dan pengusaha memakai penglaris untuk produknya, maka pedagang dan pengusaha jujur akan meningkatkan rezqi ghaib lewat Dhuha, sedekah, infaq, wakaf. Bila memang pejabat dan politikus menggunakan balatentara ghaib untuk memenangkan satu posisi;  maka mereka yang percaya bahwa kedudukan adalah amanah Allah akan senantiasa semakin tersungkur sujud pada Allah untuk memohon perlindunganNya dari segala kejahatan dan malapetaka.

0 thoughts on “Pejabat, Pengusaha, Artis : benarkah memakai  dukun, klenik,susuk dan bala tentara jin?

  1. Ngeri-ngeri penasaran baca tulisan ini. Tetapi saya diingatkan lagi. Keluarga saya juga termasuk ‘pemakai’ jasa orang pintar yg dipanggil kyai, masih terhitung saudara jauh. Dulu saat kecil, kalau sakit saya sering dibawa ke sana. Saat saya kuliah, baru sadar yang seperti itu nggak benar. Alhamdulillah, sekarang keluarga juga tidak lagi mendekati hal-hal yang berbau klenik begitu

  2. kalau ada yang ngajak utk didoain sama Pak kiyai atau pak haji, saya selalu curiga.
    Gimana klo yang disebut pak kiyai atau haji itu sebenernya hanya paranormal atau dukun yang dilabeli gelar islami? kan ngeri jadinya. bisa ilang pahala 40 hari >,<

      1. iya, mbak. makanya bingung klo ada sodara yang nawarin utk dianter ke kiyai atau haji2 kayak gitu.
        apalagi klo mertua yang bilang.
        kudu bersilat lidah utk menolak demi kehati2an, nyerempet ke akidah kan nggak main2 dosanya T.T

  3. Merinding baca tulisan bunda di jumat malam sabtu ini. Hehehe
    Mengenai hal-hal gaib memang tidak bisa masuk nalar manusia. Kalau cerita yang sering saya dengar dan begitu menyeramkan (takut membayangkannya) yaitu tentang mitos seorang gadis yang belum menikah sampai usia tertentu soalnya menolak lamaran laki-laki. Misalkan pihak laki2 itu sakit hati kemudian membawanya ke dukun dan dukun itu memasang “Tirei Gaib” yang membuat gadis itu tidak bisa menikah sebelum pihak laki2 itu menyuruh mencabut “tirei gaib” itu, kalau dukunnya meninggal sampai tua tidak akan bertemu jodohnya.
    Dan yang membuat saya bingung dengan istilah orang pintar itu, kalau di desa masih banyak yang percaya dan melakoninya. Hanya saja itu termasuk syirik juga apa tidak, ketika kita bertanya pada orang pintar sebut saja orang yang memiliki indra ke 6 kemudian setelah diterawang ternyata kita kena hal gaib dan pesannya itu suruh banyak berdzikir dan bershoawat itu tadi. Nah hal itu sifatnya bagaimana, apalagi jawa itu kental tradisinya misalkan lagi penentuan tanggal dan hari pernikahan..

  4. Indonesia memang tak bisa lepas dari mistik. Sejarah isinya ya hal-hal mistik. Mistik seolah sudah jadi adat. Dan itu susahnya. Kadung jadi adat sehingga meluruskannya perlu ngelus dagu sambil berkerut kening sebegitu rupa. Apalagi kalau udah dicampur-campur sama nuansa Islam. Itu lebih ngeri lagi. Akhirnya, memang kembali ke pribadi masing-masing soal pemahamannya terhadap akidah. Membentengi dari klenik terlebih “godaan” syirik memang sulit di zaman ini, karena apa-apa bikin was-was. Padahal setan masuk dari hati yang penuh keraguan. Sebisa mungkin mendekatkan diri dengan literatur agama dan praktik lingkungan yang baik. Hidup bagai jihad, terutama dalam memerangi degradasi akidah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *