Untuk kesekian kali, gaji PNS kembali disebut-sebut sebagai pemborosan Negara. Salah satu yang sering dituding paling boros adalah departemen Keuangan, dengan remunerasi yang lebih tinggi dari gaji pokok. Departemen lain konon sering memprotes dan entah berapa kali, issue remunerasi ini akan dihapus. Pertimbangannya boros, dan banyak orang Pajak yang menduplikasi kerja Gayus alias sabet sana sini sehingga memiliki asset rumah tak kira-kira, rumah dan deposito berbunga-bunga.
Sepertinya, stigma pegawai Pajak memboroskan uang Negara dan penuh tikus-tikus koruptor sangat sulti dihapus. Bahkan suatu saat, saya pernah bertemu pejabat dari BUMN yang mengatakan “saya kenal semua orang Pajak dan semuanya busuk!”
Eh? Apa ia kenal suami saya? Apa ia kenal teman-teman saya?
Sedikit kisah dibawah semoga membuat kita tersadar bahwa di antara sekian banyak koruptor, diantara penjahat, diantara para perampok Negara masih terdapat puluhan, ribuan, ratusan ribu pegawai jujur yang mencintai Indonesia. Di samping itu takut pada sebuah analogi sederhana : makan uang haram, besok-besok anak-anaknya jadi orang yang hanya bisa mempermalukan orang tua.
1. Mutasi berkala
Rutin, sekitar 4 tahun sekali, seluruh pegawai pajak dan keluarganya cemas. Mutasi kemana lagi? Keluar Jawa? Sumatera Kalimantan? Atau ke tempat yang bahkan tak tercantum dalam peta?
Bila anak masih kecil-kecil, biasanya selalu ikut suami pindah. Tapi seiiring usia anak, sangat sulit memboyong kesana kemari, lagi pula tak semua anak cepat beradaptasi. Bahkan terkadang, mutasi sangat singkat, 2 tahunan saja. Saya pribadi bukan pegawai pajak, tapi cukup dekat untuk tahu kondisi teman-teman dan tentu saja, keluarga kami sendiri.
Mutasi biasanya diikuti sejumlah uang, yang jumlahnya, hanya menghitung ongkos keberangkatan istri, anak , dan pembantu. Di luar itu : mengontrak, masuk sekolah, membayar hutang dll, mana mungkin dipikirkan Negara?
Maka, ketika orangtua heran, kami tak punya alat elektronik hebat macam televisi layar datar, home theatre atau mobil ratusan juta; saya menjelaskan : tabungan kami biasanya terkumpul 3-4 tahun. Dan langsung habis dipakai saat suami mutasi. Teman-teman pun mengaku demikian, bahwa mutasi regular benar-benar menguras habis kantong.
Maka, akhirnya banyak keluarga Pajak yang memilih tetap tinggal di kampung halaman, berpisah dari suami tercinta. Kalau suami hanya Sumatera/Kalimantan, okelah. Kalau Papua? Ongkos berjuta-juta sekali PP tak cukup dari gaji+ tunjangan. Mereka rela menabung berbulan-bulan untuk bertemu anak istri tercinta. Kalau mau korupsi, tentu bisa. Tetapi siapa menjamin? Banyak teman-teman bertahan dengan suami PJKA – pulang jumat kembali ahad.
Saya sungguh salut pada pegawai pajak yang masih mencintai keluarga mereka, rela berburu tiket murah, rela menempuh perjalanan jauh dengan kereta api, bis, travel…bahkan kapal dan perahu! Orang-orang yang mencintai keluarga, mencintai tanahair dan bangsa. Terkadang, mereka malah tak bisa pulang akhir tahun karena harga tiket yang melangit!
2. Verifikasi lapangan
Kalau IRS Amerika sangat mentereng, dilengkapi senjata api, pegawai pajak verifikasi lapangan atau visit wajib pajak dengan mobil dinas. Name tag dan baju rapi + dasi. Tak selalu disambut pengusaha dengan ramah, seringkali disambut anjing-anjing galak atau pembantu/ satpam yang berkata : Tuan gak ada! Gak tau kemana!
Verifikasi lapangan di tengah hujan, panas, pojok pajak di mall-mall terkadang hari libur hingga malam menjelang. Sering saya berseloroh : ada duitnya gak, Mas? Suami hanya tertawa. Yang mengharukan, bila Pojok Pajak-hari libur di Mall mewah yang tidak terbayang oleh pegawai , maka anak istri menjenguk untuk sekedar jalan melihat-lihat. Melihat-lihat saja. Suami sempat bercerita bahwa ia ikut jaga pojok pajak di mall yang menyediakan counter/tenant permata. Takjub melihat permatanya, ingin membelikan saya sebuah cincin tapi lihat harganya kayaknya mending lupakan saja….hehe. Lagian, kalau saya pakai cincin begitu, nanti malah gak bisa tidur, kepikiran harus bayar pakai apa
3. Suap
Yang ini berseliweran di kantor. Tapi sesungguhnya, bukan hanya di kantor Pajak saja kan? Guru, polisi, anggota dewan, dll berpotensi sebagai koruptor. Cara korupsi? Gampang saja. Kalau WP kena pajak sampai 1 M, bisa dinihilkan atau dikurangi hingga 100 juta. WP bisa membayar petugas pajak 100 juta. Toh ia sudah untuk 800 juta.
Memang, ada orang-orang Pajak yang kekayannya menakjubkan. Rumah di kompleks mewah, mobil rakitan Eropa. Tapi yang macam ini sedikit, jauh lebih banyak yang tetap dalam keadaan sederhana & prihatin.
Kenapa?
Indonesia bertradisi religi. Banyak orang percaya karma, takut berbuat buruk karena besok akan dibalas juga, langsung atau mengenai anak keturunan. Belum lagi, cerita kantor yang menyebut seorang pejabat X, dulu sangat suka korup. Dampaknya, main perempuan. Bayangkan kekayaannya : sekali main dengan perempuan, ia membelikan baju butik untuknya satu etalase! Akhir hidupnya menyedihkan, uang korupsi yang M-M-M habis gak karuan. Menjelang meninggal pak X bahkan tak punya uang hanya untuk sekedar menambal ban.
Cerita-cerita macam itu makin menguatkan pegawai pajak : apa yang dimakan anak istri, adalah yang halal!
4. Kontraktor, penyicil
Banyak pegawai pajak yang masih ngontrak hingga belasan tahun, baru mampu menyicil rumah dan mengumpulkan DP di tahun ke 15. Rumah dulu atau mobil dulu? Tergantung…yang punya kemampuan mencicil rumah dan mobil, biasanya yang suami istri bekerja. Apa gajinya kurang? Banyak atau sedikit, harus disyukuri. Tetapi mutasi regular, harga-harga yang menanjak cepat, membuat pegawai pajak pun harus berhitung cermat apalagi bila memiliki anak lebih dari 2! Askes dan pensiun hanya sampai anak ke2, bila ingin mempersiapkan masa depan anak 3,4,5 dst maka harus semakin mengencangkan ikat pinggang
5. Bisnis sampingan
Itulah sebabnya, para istri pegawai pajak mengusahakan bisnis sampingan seperti catering, laundry, rental. Pegawai pajak tak sempat lagi memikirkan bisnis sampingan –meski ada yang memang trampil berbisnis- sebab waktunya habis dari jam 7- 5 sore mengurus hal ihwal pajak yang semakin mencekik di akhir tahun atau sekitar April-Mei.
Pegawai pajak, sama saja dengan pegawai lain yang di tanggal 10-15, mulai banyak-banyak berdoa untuk sampai di tanggal 31. Para istri mencermati uang, membaginya susah payah. Bila ada energy sisa, beberapa pegawai pajak mengajar Brevet. Bila tidak, maka ansich dari pendapatan bulanan
6. Keluarga sakinah
Meski bertahan dalam stigma, bertahan dalam tuduhan dan issue hapusnya remunerasi,bertahan dalam mutasi sekonyong-konyong yang menghabiskan uang hingga ke rupiah terkecil; mereka yang tetap jujur istiqomah mendapatkan banyak hal berharga yang jauh lebih mahal dari uang ratusan juta, milyaran. Sebuah keluarga sederhana yang solid, dengan anak-anak sehat dan pintar yang menghargai seorang ayah jujur yang tulus.
Saya sering terharu melihat keluarga pegawai Pajak yang tetap sederhana dalam rumah kecilnya, dalam kendaraan roda dua, pakaian sederhana dan semua pola hidup ng jauh dari unsure mewah Tetapi melihat betapa terhormatnya seorang lelaki yang bertanggung jawab menafkahi keluarga dengan harta halal, saya yakin, keluarga-keluarga ini akan selamat dunia akhirat InsyaAllah.
Dan di akhir tahun, para pegawai Pajak sibuk mengejar WP yang enggan menunaikan kewajiban pajak, demi memenuhi kas Negara untuk menjalankan APBD dan APBN. Sebagai istri dengan pemikiran sederhana saya bertanya, melihat suami yang kepayahan luar biasa baik fisik dan mental, “ emang, kalau memenuhi target, dapat apa Mas? Penghargaan atau kompensasi dari Negara?”
Jawabannya saya sudah tahu, gelengan kepala.
Kepada anak-anak, saya tekankan.
Bahwa ayahnya adalah salah satu pegawai jujur yang hingga kini masih bersepeda motor kemana-mana. Ayahnya bukan pegawai rendahan, tapi kepala seksi.
“Kapan kita beli mobil?” kata anakku.
4 anak dengan sepeda motor memang sudah tak layak.
“Secepatnya,” kataku. “tahun depan, InsyaAllah.”
Aku mengingatkan anak-anakku bahwa ketika kampi membeli rumah seluas 200m2 di Surabaya, semua adalah rizqi Allah SWT. Kami saat itu tidak punya kemampuan, tapi Allah membantu. Kalau mau beli mobil sekarang dengan uang ‘panas’, bisa.
“Tapi apa kalian mau, rumah kita mewah , mobil banyak, tapi rumah kita selalu berisi pertengkaran? Kalian tak sehat jiwaraga? Ada sebuah kunci lain dalam rizqi bernama barakah.”
Alhamdulillah, anak-anak memahami kejujuran. Mereka taat pada orangtua, rajin mengaji, suka mendengarkan nasihat. Mereka bersemangat mendiskusikan beragam hal mulai agama, politik, ummat, ilmu pengetahuan. Kalau ada masa-masanya nakal…ya, tak mungkin selamanya baik-baik saja . Tapi, bahkan saat anak-anak dalam keadaan sangat memancing kesabaran, ucapan ini sangat bertuah : Ummi nggak ridho! Siapa yang mau doa Ummi?
Bila, tanggal tua, meja makan kami kosong, maka anak-anak akan berkata,
“…..Ummi Abah lagi bersabar ya?”
Bukan hanya anak-anak kami yang demikian. Banyak anak-anak lain yang dibesarkan oleh orangtua yang jujur, memiliki komitmen dalam hidup.
Memiliki anak yang sholih, taat, tampaknya harus dimulai dari rizqi yang halal.
Soal pns kotor dan pajak koruptor, gara-gara nila setitik, rusak susuk sebelanga.
Semoga suamimu istiqomah di jalan yang lurus. Mampu menahan segala godaan duniawi.
Amiiin Mas Iwan, saling mendoakan ya :). Semoga ke depan PNS yg baik dpt penghargaan, bukan hanya stigma korupsi aja yg dibangun
Aamiin.
Terkadang eneg juga saya membaca hujatan-hujatan mereka di kolom komentar situs2 berita. Yang kesannya memukul rata bahwa semua PNS bobrok. Padahal itu hanya ulah segelintir oknum.
Alhamdulillah, ayah saya yg PNS istiqomah dlm kerjanya sampai pensiun.
Betul sekali bu!!!
Bertindaklah seakan-akan kau melihat ALLOH SWT, dan yakinlah ALLOH SWT melihat tingkah laku kita…..Keep Istiqomah mba….salam buat suami dan keluargamu Barokallohu Fiyk….
Ya, insyaallah Allah SWT selalu melindungi dan membalas, amiiin :). Keep fighting!
Saya pegawai pajak juga mbak. Doakan kami tetap istiqomah dalam bekerja. Salam buat suami mbak ya..
Jadi penasaran ini siapa ya? 😀
seperti kenal sm yang comment diatas saya.. 🙂
Saya juga sepertinya kenal agan diatas…
saya juga kenal lho……..^^
Nambahin: kami terkadang harus menunggu lama begitu lulus untuk mendapatkan SK pengangkatan hingga akhirnya menjadi pegawai pajak, itu pun masih dengan golongan yang rendah… Sehingga kami harus menganggur lama dan ditanya2in macam2 oleh tetangga… 😀
*Sekalian minta doa biar cepat diangkat* 😀
elam, meski gaji sedikit tapi barakah, sama saja dengan yg duitnya M!
pak dirjen-nya karena dah sugih (mungkin) ada amanah dari kemkeu sebagai semangat kerja malah dikembalikan (katanya), mudah2an tidak ada pegawai djp (anak,isteri,ortu-nya) yang sedang sakit parah dan perlu biaya yg tidak sedikit, yang sedang berhutang banyak (kpr 10-20thn), atau yg sudah lama tidak pulang karena ‘tabungan’ sudah habis untuk mendaftarkan anak masuk sekolah…. ampunilah BELIAU ya Allah dan tetapkanlah kesabaran dan kekuatan kepada kami untuk bekerja dengan ikhlas
mb Ella : tetap semangat! Moga habis ini ada pemilihan PNS teladan 🙂
Betul bgt mbak…..wes setuju 100 % ane…..ane jg ngrasain suami yg mutasi smp papua….alhamdulillah pas pindah dr jayapura ke sulawesi uang pindah cukup utk bayar ongkos pesawat + krm brg…kontrak, motor, biaya lain2 tanggungan kami sdr…
slm manis ya mbak kyk x kl gak salah ane pnh ktm njenengan deh pas acara aqiqah…..wkwkwkkw…..
Mb Ummu Syazra : yg tetek bengek mutasi gak diurusin pemerintah, padahal itu yg bikin pusing tujuh keliling !
permisi numpang lewatt…#sambil manggut2
Huhuhuhu…andai mereka tahu…tahun ini kita menabung lebih dr biasanya…unt apa? Biasanya dr homebase, pasti dimutasi jauh…sesuatu…Semangat Ya….
Ganbatte, pantang menyerah! Kalau menyerah dah dari dulu hengkang hehe…
yang sabar aja bu, saya pun PNS dan dikira kerjanya hanya santai-santai saja
Tergantung ya? Memang ada yg tetap punya komitmen bekerja, ada yg memang mau enaknya aja. Semoga kita termasuk sekelompok org yg tetap punya dedikasi, amiiin
Saya juga istri pegawai pajak, yg kemarin dapat pengalaman pertama soal mutasi dari Banda Aceh ke Malang (homebase). Hhmmm, mmg mutasi bikin pusing 7 keliling mbak.. Alhamdulillah kmarin di Banda Aceh 4th, sesekali uang tabungan terkumpul langsung habis buat mudik (jenguk ortu dan mertua)..:))
Semoga dg di Malang ini, bisa nabung ya mbak buat DP rumah, trus kita lanjut mencicilnya.. Hehehe. Aamiin..
Mb Dee : tambahan doa, semoga mutasinya masih kota-kota besar 🙂
Salam kenal mbak…saya jg istri pegawai pajak….yg hrs mcoba kreatif punya bisnis sampingan/hrs mau gak mau bs dagang….demi utk bisa menikmati hal2 spt…kesalon…membeli kado..dll
Kami pun msh tinggal drmh yg ortu kasih (blm bs beli sendiri)
Renov rmh pun smp hrs berurusan dg pihak bank (alias pinjam hehehe)
Tp di luar sana msh byk sodara..tmn…dll yg sll sinis via ucapan maupun sikap thdp kami..
Pdhl byk dr sdr/tmn yg dr lingkup PNS lain yg setiap liburan sering mbawa keluarganya berwisata ke kuar kota/luar negri dg pesawat…
Kami hrs berpikir panjang/menabung cukup lama utk bisa mngajak anak2 kami utk tau bsgaimana rasanya naik pesawat terbang
FYI…saya mual2 mbak…setiap 6bln klo sdh dengar isu mutasi….smp melihat isi rmh pun tak sanggup…
Bukan lebay…tp itu beneran sll terasa
Smg kita sbg istri pns pajak sll kuat dlm menghadapi sikap sinis maupun cibiran dr org lain…..aamiin
Ummu Lu Ken Fay : ya…deg-degan kalau ada issue mutasi. Semoga suami kita diberikan fisik dan mental yan gjuga kuat. Selamat atas bisnisnya, salut! 🙂
Saya peg pajak + jg istri peg pajak..tpi sudah 10 thn kerja blm pny rumah..mobil jg bru2 aja,itupun dbli dgn kredit..bnr kt mba..nabung bertahun2 hny utk skli mudik..apalagi kl yg чϑåђ ada anak..sya dr banda aceh plg k jawa,bru bs 2 tahun sekali..itupun hrs ikat pinggang..dgn 2 anak yg чϑåђ kursi sndiri kl dpesawat.Alhmdulillah..kmi bs istiqomah djalannya smp dgn saat ini..saat ini jg suami lgi bingung akan mutasi..hrs memulai nabung utk jaga2..Sma2 kita mendo’akan ♈α᪪ mba..smg Allah sll menjaga kita..sll memberikan rezki barokah..smg kita jg sll istiqomah djalannya..
Ummu Caca : istri bekerja (apalagi di Pajak) sering dikira 2x lipat kekayaannya. Say juga punya teman2 yg suami istri bekerja, tapi mereka juga harus ekstra pengeluaran sebab kalau perempuan meniinggalkan pos nya, harus siap2 mengganti dengan penjaga gawang yg baik, sekolah yg baik, dll. Orang kadang gak liat hal tsb ya?
Salam silaturahim mbak, sy jg istri peg pajak. Alhamdulillah sdh 10 thn kerja blm pernah d homebase (bandung). Sdh 2 Kali d luar jawa (sulawesi n Sumatra). Alhamdulillah krn anak2 msh kecil 8y, 6y, 10m, jd ikut trs. Kurang atau lebih asal bersama2 sangat indah. Alhamdulillah sdh bs mencicil rumah dgn dp dr tabungan selama suami s2 d jepang, Alhamdulillah ada jalannya. Sy yakin apapun profesinya, rejeki ga akan tertukar. Selama ikhtiar Dan berdoa, juga bersyukur atas apapun keadaan yg ditetapkan Alloh. Kalo ada isu mutasi sy n suami slng menguatkan saja dan menghadapinya dgn senyum. Yakin sj bhw tp keadaan yg ditetapkan Alloh pasti satu paket dgn solusi nya. Ganbatte!
Betul mbak Nisa, rezeki tak akan tertukar. Kadang kita dikasih kurang sama Allah SWT, untuk dibukakan pintu rezeqi di tempat lain, supaya terus berjuang dan berjuang 🙂
Kok berasa seperti keluhan ya, mbak, pas ngebacanya.:D
Saya pribadi, bersuamikan pegawai pajak juga, di tempatkan di ujung timur Pulau Batu bara, dg harga2 kebutuhan pokok yang serba mahal, tapi alhamdulillah saya dan suami selalu bisa merasa cukup, mbak. Sempet juga LDR an 2 tahun, waktu saya masih stay di Jakarta, tapi tetep kami masih bisa mengalokasikan sebagian dari THP kami buat ditabung, buat dikasihkan Ortu, tetep bisa berkunjung ke keluarga di Jawa minimal setahun sekali (pp 4 orang).
Yang pasti, saya tak pernah merasa kekurangan dengan apa yang bisa kami miliki saat ini, dari hasil keringat kami. semuanya tergantung dari bagaimana kita mengelola keuangan kita dengan bijak..^^
Jadi, meskipun baru sedikit taun bekerja, kalo kita bertekad buat punya rumah tanpa perlu hutang, saya yakin bisa kok, tanpa perlu cari tambahan uang ga jelas lho yaa…
Ow, kayak mengeluh ya? Hoho, sejujurnya enggak. Memang , terasa kurang. tapi saya yakin itu cara Allah SWT membuat kita makin kuat dan bersemangat berjuang. Dan, pintu rezeqi ada dimana-mana. Ketika kita istiqomah jujur di PNS, berusaha ketat disana sini membagi pos-pos pengeluaran, tapi masih kurang, berarti harus ditambah terbukanya pintu rezeqi dengan bersedekah, berdoa dan berusaha.
Alhamdulillah, saya bisa membantu suami dari menjadi guru, menulis, menjadi trainer. Jadi, semakin yakin bahwa ketika suami jujur, Allah SWT insyaAllah membantu dari arah yang tidak disangka-sangka 🙂
Assalam..
Ukh, adakah tips mutasi antar pulau dengan hemat?
Saya istri pegawai pajak yg lagi deg-degan ni dengan issue mutasi..
Syukrn, jaza.. 🙂
Saya istri pegawai pajak, dari awal suami pengangkatan jd PNS sampai 7 th ini, suami ada di sulawesi.. Belum ngalamin yg namanya mutasi hehe.
Dari awal nikah sampai hampir anak 2, sy sll ikut suami. Mmg berat ikut suami kerja di daerah yg awalnya blm ada internet n lampu mati tiap 5 jam (skali mati 3 jam). Teman2 ibu2 yang PNS daerah srg sindir dg pendapatan suami. Pdhl walo dilihat jumlah scra kasat mata mgkn mmg lbh besar dr PNS daerah tapi kami merantau yg artinya ada biaya utk kontrak rmh (pertahun 10-12jt), biaya tiket pesawat rutin utk pulang ke surabaya, biaya ke kota besar (7jam perjalanan darat) skdr utk nyenengin anak, dll.
Skrg lg nunggu mutasi merapat ke jawa smoga Allah SWT mendengar doa kami. Aamiin…
Smoga dg tulisan mbk sinta ini, bisa membuka mata org2 yg memukul rata PNS pajak itu sll koruptor.
Ganbatte ^^