Reem & IBF Award 2018

ACARA SINTA YUDISIA Karyaku Oase Perjalanan Menulis Sastra Islam WRITING. SHARING.

Di balik Reem, Polaris Fukuoka dan The Road to The Empire

Reem's Award.JPG
Alhamdulillah #reem mendapat penghargaan untuk kategori fiksi dewasa terbaik 2018

 

 

Perjalanan the Road to The Empire, tidaklah mudah. Didahului dengan buku Sebuah Janji, The Lost Prince, lalu muncullah the Road to The Empire. Kisah Takudar berawal dari sebuah buku warisan ayah yang telah meninggal sejak SMA, the Preaching of Islam karya Thomas W. Arnold. Saat menyusun ksiah Takudar, internet belum seperti sekarang. Perlu waktu berhari, berminggu, bertahun untuk mengkumpulkan kliping koran tentang Mongolia dan negara-negara sekitarnya; serta tentang sejarah yang berkaitan dengannya.

Muluskah jalan TRTE?

Tidak. Pertama, ditolak penerbit dengan alasan pasar tidak suka tema berat, apalagi sejarah. Memang, dunia perbukuan ibarat ranah dagang yang tidak bisa diperhitungkan keuntungannya 100%. Ada buku yang bagus ternyata malah jeblok di pasaran, ada buku biasa-biasa saja dan penulisnya tidak butuh energi besar untuk menulis, malah laris manis. Itu masalah rezeqi dari Allah Swt. Kedua, TRTE lama sekali tidak menemukan penerbit yagn sesuai hingga bertemu dengan Lingkar Pena Publishing House dan mendapatkan editor andal, pak Maman S. Mahayana.

Tetapi masyaallah subhanallah, hingga sekarang kisah tentang Takudar lah yang paling banyak dicari orang. Orang masih menunggu buku ke-5 yang aku sendiri belum sempat selesaikan. The Road to The Empire meraih penghargaan sebagai fiksi dewasa terbaik di ajang IBF Award 2009.

IBF Award 09 dan 18.JPG
Polaris Fukuoka yang masuk nominasi sebagai fiksi terbaik 2018, Reem fiksi terbaik 2018 , The Road to The Empire fiksi terbaik 2009

 

Bagaimana dengan Polaris Fukuoka dan Reem?

Jujur, aku tidak menyangka dua novel ini masuk nominasi fiksi terbaik. Mengingat penilainya adalah Dr. Adian Husaini, Ibu Nina Armando, bapak Ahmadun Yosi Herfanda dan masih ada dua juri keren yang aku lupa nama beliau.

Polaris Fukuoka bersetting Jepang. Butuh energi besar untuk mempelajari budaya, filosofi, nilai-nilai dan rasanya ketika buku tersebut terbit; masih ada rasa tak puas karena aku belum cukup dalam memahami segala hal terkait Jepang.

Reem?

Mempelajari Palestina dan Maroko bukanlah pekerjaan mudah. Novel ini sebetulnya berdasar skenario bapak Beni Setiawan dan dari skenario itulah kususun novel Reem. Banyak rintangan, hambatan, halangan dalam menyusun buku Reem.  Polaris Fukuoka sudah disusun outlinenya sejak 2015 dan baru terbit 2017. Reem disusun sejak 2016 dan baru terbit 2017.

 

Di awal 2017, di buku harianku, tertulis catatan sekian banyak cerita pendek, naskah lomba, novel yang masih menemukan jalan buntu hingga aku sempat merasakan kesedihan yang dalam. Akankah aku berhenti di sini sebagai penulis? Apakah lebih baik aku bisnis online saja, yang banyak menjanjikan keuntungan?

 

Tetapi, ketika berada dalam ajang IBF seperti Rabu kemarin 18 April 2018 kemarin, di tengah insan perbukuan yang sama-sama merasakan rumit, keras, getir dan jatuh bangunnya industri perbukuan; kata-kata dari pak Hikmat Kurnia ketua panita, pak M. Anis Baswedan ketua IBF, sambutan dari pak Fadli Zon dan sambutan dari TGB sangat menyejukkan. Menyalakan api. Membuat hati-hati kita membara lagi calam celupan rasa cinta pada ilmu pengetahun, pengorbanan, dan keutamaan dari membaca, menulis, mempelajari, memahami hingga akhirnya menjadi bijak dalam menjalani hidup.

All winners.JPG
Kata TGB “people with beautiful minds”

Sebuah quote dari TGB dan istri beliau yang cantik dan cerdas membuatku terkesima.

“Para penulis yang berdiri di depan, menerima penghargaan adalah people with beautiful minds.

 

2009 bersama suamiku Agus Sofyan, 2018 bersama putraku Ibrahim Ayyyasy Kholilullah

Masyaallah.

Subhanallah.

Pada titik di mana kita merasa rendah, lelah, buntu dan putus asa; ada Allah Swt dan para tentara langitnya  siap memanggul harapan dan cita-cita ajaib kita menuju kemungkinan yang layak untuk diwujudkan.

 

Terimakasih kepada semua pihak yang telah menjadikan Polaris Fukuoka dan Reem sebagai novel terbaik 2018.

 

#novel

#novelislami

#reem

#polarisfukuoka

0 thoughts on “Reem & IBF Award 2018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *