“Apakah obat-obatan ditanggung? Biaya rumah sakit gimana? Makanan? Laundry?”
Kira-kira begitulah sebuah pesan masuk bertanya kepada saya, tentang prosedur mendapatkan rawat inap Covid. Saya katakan bahwa semuanya gratis dari pemerintah. Bahkan, kami yang sakit ber-7 pun mendapat pasokan makanan 3x sehari. Makanan yang disuplai puskesmas sangat lezat dan memenuhi gizi.


🌀🌀🌀
Prosedur untuk mendapatkan layanan gratis, berdasar pengalaman kami dan kira-kira kalau diuangkan secara kasar :


🟢1. Ada bukti kontak erat positif covid (suami saya positif. Saya minta bukti swab terakhir suami). Alhamdulillah saya, 4 orang anak, ibu saya bisa swab gratis di puskesmas. Katakanlah 1 x swab 1 jutaan, berarti 7 orang = Rp. 7.000.000
🟢2. Puskesmas menanyakan apakah kami butuh support logistic. Kami bilang : ya. Sejak dinyatakan positif, selang beberapa hari kami kemudian mendapatkan kiriman makanan kotak. 3 (sehari) x 6 (orang) X @ Rp. 20.000 = 360.000/ hari. Selama 3 pekan = Rp. 6.480.000.
🟢3. Rawat inap RS. Selama kurang lebih 14 hari kami rawat inap. Katakanlah biaya kamar sehari Rp. 300.000 , obat Rp. 500.000 (injeksi, infus, oral, tindakan dll), makan Rp. 100.000 ; kami bulatkan 1 juta. Berarti 1 orang = @Rp. 14.000. 000. Karena kami rawat inap ber-4 jadi Rp. 56.000.000
🟢4. Rontgen pra masuk RS kurang lebih @100.000 x7 = 700.000 ; selama di RS 3 (rontgen) x 4 (orang) x @100.000 = Rp. 1.200.000
🟢5. Swab di RS 3 (swab) x 4 (orang) x @Rp.1000.000 = Rp. 12.000.000
🟢6. Total Rp. 82. 680.000
🟢7. Pasca itu masih ada pendampingan swab di puskesmas, obat-obatan yang di bawa pulang, dsb. Ada tindakan-tindakan lain seperti injeksi dan oksigen (putri saya sempat sesak napas) , transfuse plasma, dokter kandungan (saya mengalami uterus bleeding), ambulan (saya dibantu LMI utk ke RS). Kurang lebih kalau di total katakanlah Rp. 100.000.000


〰️〰️〰️
Bagi yang dapat layanan RS, belum tentu juga gak keluar uang sama sekali. Saya sendiri tetap harus keluar uang dan ini yang kadang gak terprediksi jumlahnya. Bisa terkuras habis tabungan.

  1. Makanan. Makanan di RS terjamin. Sangat bergizi. Tapi karena perut mual luarbiasa dan indera pencecap gak berfungsi, saya bolak balik minta orang di rumah utk masak. Simple : oseng kacang, sambel, telor ceplok. Kayaknya murah. Tapi setelah dikalkulasi, lumayan membengkak biayanya
  2. Laundry
  3. Layanan online. Sakit covid bukan sakit biasa. Gak ada yg bisa jenguk. Jadi saya harus beli atau minta dikirimin baju dari rumah secara online. Apalagi karena satu rumah positif covid, gak ada yang bisa bantu-bantu kirim barang ke RS
    🟣🟣🟣
    Melihat seperti ini, kesehatan sangatlah mahal. Karenanya, jangan sampai kita kena covid. Kalaupun tersedia uang, belum tentu ada layanan RS. Masih jauh lebih murah kita beli masker dan sabun.
  4. 👉Usahakan sesuai prosedur. Fotokopi KTP- KK selalu tersedia, kemudian catatan kontak erat dengan siapa yang positif covid.
    👉Rajinlah update info dari RT-RW, juga puskesmas terdekat. Tak cukup puskesmas. Catatlah lembaga-lembaga kemanusiaan yang menyediakan ambulan gratis, oksigen gratis dst, logistic dan obat gratis. Saya sempat ngecek di google, 1 butir obat kami ada yang harganya @Rp27.000! Kebayang kalau harus mengkonsumsi 2x sehari selama 2 minggu kan?
    👉Saya sering menyarankan teman & saudara yang terindikasi covid, segeralah lapor puskesmas. Koordinasikan dengan puskesmas. Karena kalau ditanggung sendiri, ya Allah…gak sanggup biayanya.
    •••••

#bantuoksigen #bantusahabat #penyintascovid19 #coronavirus #covid19 bersama Ruang Pelita

(IG @ruang.pelita FB Ruang Pelita)

Pengadaan oxygen concentrate atau tabung oksigen , kode transfer 002
🔹Mandiri 142-00-1673-5556 (Sinta)
🔹BSI 7129-62-4943 (Ahmad)
🔹BRI 317-701-0263-16530 (Nazalia)
🔹BCA 788-0610-281 (Rizky)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *