Bagi para istri, apakah sudah mengamati hobi apa saja yang semakin ditekuni suami di era covid ini? Begitupun para suami, apakah sudah mengamati apa saja potensi istri yang dapat dikembangkan di era covid?
—–
Suamiku memang punya darah seni. Waktu kecil, pandai menari dan membuat berbagai kerajinan seperti patung. Menggambar dan melukis adalah salah satu keahliannya. Di SMA, bakat suamiku tersalurkan ketika sering diminta jadi pengurus MADING atau majalah dinding. Tapi keahlian itu lama terkubur, belasan bahkan puluhan tahun tak pernah terasah lagi.
Saat covid, keahlian itu muncul lagi.
Saat Ramadan, aku kembali bersilaturrahim dengan teman-teman lama. Terutama teman semasa SD, SMP dan SMA. Ternyata, ada teman SMA yang punya hobi seperti suamiku! Wah, kaget juga. Sebab semasa SMA sepertinya darah seninya gak terlalu menonjol. Apalagi, temanku ini sampai buat akun di IG dan memposting semua kegiatan melukisnya di sana.
Bisa di follow di @poeps7374 , untuk temanku, Pupon Artiono. Sementara suamiku belum punya IG dan twitter, lebih banyak aktif di facebook Agus Sofyan. Baik suamiku dan Pupon, temanku, menekuni kembali bakat seninya di era covid. Saat WFH. Dan terutama kalau suamiku, saat jauh dari keluarga.
Ternyata, ada hikmah di balik pandemic. Salah satunya memunculkan kembali potensi-potensi terpendam manusia yang selama ini terkubur karena kesibukan dan rutinitas yang padat dan berulang. Tak ada kesempatan untuk merenungi sisi lain diri sendiri. Nyatanya, manusia seringkali punya lebih dari satu bakat! Alhamdulillah, sepanjang pandemic, suamiku sudah menghasilkan sekitar 12 lukisan. Pupon sudah menghasilkan lebih dari 20 lukisan.
Melihat suamiku dan Pupon, ada kesamaan dalam mengolah karya seni :
- Menggunakan cat akrilik dan minyak (suamiku), atau hanya cat akrilik ( Pupon)
- Otodidak
- Belajar dari youtube. Kalau suamiku sering buka channel youtube Michael James Smith
- Beli bahan online atau offline
- Dikerjakan di sela waktu. Satu lukisan sesungguhnya bisa selesai 2-3 jam. Tapi karena berselang-seling kerja, bisa berhari-hari
- Suka pemandangan alam
- Kesamaan yang lain : sama-sama gak PD untuk menjualnya!
Mungkin, karya seni ini terlihat biasa bagi orang kebanyakan. Tapi bagiku, istimewa. Bukan hanya karena Agus Sofyan suamiku dan Pupon Artiono kawanku di SMA, lho. Tapi ada hal-hal yang menakjubkan dari orang-orang yang menjadi kreatif di sela-sela pandemic :
- Seni lukis merupakan salah satu produk kesenian yang berfungsi untuk melembutkan hati manusia, baik bagi pelukisnya maupun penikmatnya
- Dengan melukis, bisa menumpahkan banyak gejolak emosional.
- Portofolio, kalau suatu saat ingin mengajukan Artis in Residence
Kesempatan untuk mengikuti residensi artis terbuka di banyak negara. Sekitar 82 negara menyelenggarakan residensi bagi para artis (seniman); ada yang berbayar. Ada juga yang free, bahkan kita mendapatkan beasiswa. Dan rata-rat yang banyak tersedia adalah beasiswa untuk visual art. Kukatakan pada suami, kumpulkan aja portofolio lukisan-lukisan. Siapa tahu suatu saat setelah pandemic, kami sama-sama bisa mengajukan beasiswa residensi artis di negara yang sama. Aku mengajukan beasiswa kepenulisan dan suamiku sebagai seniman visual art. Amiiin.
Kalau ada yang berminat untuk membeli lukisan Pupon, bisa kontak ke IG nya ya. Ia juga punya channel youtube https://www.youtube.com/channel/UCYcmR1rXBYJ3HIIBiHICgfw
Lukisannya indah banget….subhanallah. semoga bisa memotivasi suami atau istri yang lain..
Terimakasih . Mohon maaf baru sempat menjawab
Wah, melukiss. Saya suka melihat lukisan, pengen nyoba melukis tapi belum pernah kesampaian.. koleksi lukisan pak agus, bagus-bagus nuansa alam. Adem.. dan kayaknya tuh puas banget ya rasanya bisa melukis…