Suhu Beladiri :

Salah Satu Pembicara Bedah Buku Takhta Awan

   
Siapa pembicara dalam acara bedah buku Takhta Awan?

            Mungkin teman-teman penulis, pembaca dan rekan-rekan FLP belum mengenal Mas Mochamad Amien, atau lebih sering dipanggil mas Amien. Mungkin juga bertanya, mengapa pembicara kali ini jauh dari dunia literasi?

            Mas Amien salah satu guru (atau biasa dunia kang-ouw memanggil ‘suhu’) dalam beladiri asliIndonesia, silat. Keahlian beladirinya menyebabkan beliau melanglang mancanegara dan kelilingIndonesia.China,Tajikistan,Uzbekistan, benua Eropa. Selain kelilingIndonesiatentunya. Mas Amien pernah cukup lama berkecimpung sebagai wartawan, bergabung bersama salah satu televisi swasta terkenal. Ia pengamat sejarah, terutama yang berkaitan dengan sejarah beladiri, terutama beladiri yang diusung para pendekar muslim.

 Return of The Condor Heroes & Kitab Zodam

             Waktu saya masih remaja, televisi belum dipenuhi telenovela Amerika latin atau drama Korea/Jepang. Yang merajai saat itu adalah serial cerita silat tanahChina, salah satu yang legendaries adalah pendekar Yo Ko dalam Return of the Condor Heroes.

            Saat mencari literature referensi untuk TAKHTA AWAN, salah satu setting adalah Samarkand. Alangkah terkejutnya, bahwa para pendekar pernah berkelanan ke ….Samarkand untuk berguru dan menimba pengalaman! Waaah, waktu itu saya tidak terlalu mengkaji alur, jalan cerita. Hanya terpesona oleh tokoh-tokoh dan ciaaat serta ayunan pedang. Baru saya tahu, bahwa para pendekar ternama melanglang buana hingga ke tanah para ilmuwan Islam.

            Kitab Zodam?

            Ini kitab yang masih menjadi perdebatan di kalangan para pendekar.

            Konon kabarnya, kitab ini adalah serial terlengkap dari kitab beladiri manapun sebab mencakup segala hal yang dibutuhkan para pendekar : Ti Fan Pok Han, kitab perang dan ilmu bekam.

            Kitab Rahasia Sejarah yang merupakan gabungan pemikiran Jenghiz Khan dalam melakukan penaklukan, hanya berisi perang.

            Wah, sepotong informasi tentang kitab Zodam, rasanya jadi amunisi untuk membuat serial cerita kung fu macam Kho Ping Ho J

Beladiri Mongolia

            Dalam THE ROAD TO THE EMPIRE  dan TAKHTA AWAN sedikit saya jelaskan tentang beladiri Mongolia. Ingat cerita-cerita silat atau kungfu? Pendekar akan memperlihatkan keahliannya pada pertandingan, ketika harus menolong seseorang (biasanya putri bangsawan yang cantik…ehm) atau…di pasar yang ramai dikunjungi manusia.

            Begitulah keahlian seorang pendekar akan ditampilkan di tengah massa.

            Mongolia, mengenal pasa-pasar sebagai sarana memperlihatkan ketrampilan. Salah satu ketrampilan beladiri Mongolia yang legendaris adalah : gulat. Gulat Mongolia biasa dipertandingkan dalam Nadaam festival, dua orang bertubuh kekar mengenakan celana mirip sumo tetapi lebih mencolok (merah atau biru) sembari mengenakan gutul – sepatu khas Mongolia.

Beladiri para Pendekar Muslim

            Banyak peristiwa sejarah dapat dirunut dari kisah para tokoh utama, riwayat yang berkaitan dengannya, para tokoh pendukungnya.

            Benarkah para pemimpin Mongolia pernah menganut agama Islam?

            Saya sendiri tidak tahu persis karena belum menggeluti secara mendalam ilmu beladiri. Tetapi beberapa ilmu beladiri muslim merupakan gabungan dari kungfu shaolin, persenjataan Persia dan gulat Mongolia. Setidaknya, kaum muslimin pernah menjalin hubungan penting dengan China, Persia dan Mongolia. Terbuka banyak celah penelitian, asumsi, hipotesa bahwa semenjak Rasulullah Saw diangkat menjadi Nabi , ghazwah & sariyah telah menembus berbagai belahan dunia.

Pendekar Muslimah Berkerudung!

            Mas Amien suatu saat bercerita bahwa di daerah Uzbekistan, ia menemui para muslimah berkerudung rapat, dengan paras amat menawan yang ternyata memiliki keahlian beladiri hingga mampu melompat tinggi! Persis ginkang yang pernah kita ketahui di cerita-cerita kungfu.

            Hm, boleh jadi, suatu saat sejarah akan menemukan bahwa pendekar muslim bukan hanya Wong Fei Hung (sekalipun ini juga masih mengundang perdebatan). Tetapi pendekar muslimah macam Almamuchi dan Karadiza memang benar adanya.

.

2 thoughts on “Suhu Beladiri :Salah Satu Pembicara Bedah Buku Takhta Awan”
  1. bicara samarkand, Jadi teringat fiksi the legend condor heroes. waktu itu perang seru antara yo khang(ayah yoko) dan saudara angkatnya kwee ceng. akhirnya kwee ceng dari pihak “Temuchin” akhirnya bisa menang karena bisa menembus perbatasan saat oeyong melihat ide gila si racun barat oe yang hong.

    setahu saya zodam isinya riwayat thifan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *