Lulusan Jepang, Dapat Beasiswa, Pintar, Tapi kok…
Kisah unik kak H, lulusan univ. bergengsi dari Fukuoka yg memilih jadi stay at home-mom dan berhasil membesarkan bisnis bahasanya!
Continue ReadingKisah unik kak H, lulusan univ. bergengsi dari Fukuoka yg memilih jadi stay at home-mom dan berhasil membesarkan bisnis bahasanya!
Continue ReadingDepresi. Suicidal thoughts atau pemikiran bunuh diri. Aku berharap, novel Polaris Fukuoka dapat menjadi jembatan budaya remaja Indonesia- Jepang sekaligus membuat pembaca memahami seluk beluk depresi. Dulu, sangat jarang menemui orang depresi atau orang yang ingin bunuh diri. Sekarang, banyak sekali orang tua, bahkan remaja dan anak-anak yang merasa tertekan hidupnya karena tuntutan akademis atau …
Continue ReadingSofia mengunyah perlahan telur scrambled yang dicampur beragam sayuran. Dia harus bersegera menyelesaikan makan siang bila tidak ingin kehilangan waktu shalat zuhur. Jie Eun masih setia dengan makan siang yang membuatnya tidak berlemak: dada ayam, irisan timun, rebusan sejenis ubi. Entah mengapa, dia yang terlihat paling lahap menghabiskan makan siang. “Aku sebenarnya ingin mengambil …
Continue ReadingIkuti kisahnya dan nantikan hadiahnya! Rasanya sepertiぐでたま. Gudetama, si telur yang enggan melakukan hal dengan sepenuh hati. Si telur yang bosan diperintah-perintah dan lebih senang tengkurap, menungging sebagai bentuk pemberontakan dan penolakan. Si melankolis berbentuk kuning, yang malas dan kerap menggumam: meh, aaahhh. Bila malam tiba, ingin bersorak melihat shoji kamarnya. Bau sarung bantal …
Continue ReadingAku teringat sepenggal percakapanku dengan Profesor Robin Kirk, pakar cerita anak yang juga ikut residensi penulis di Seoul Juli 2018 tempo hari. “Apa yang ingin kamu sampaikan ketika menulis novel untuk remaja, terlebih settingnya Jepang dan Korea?” Kuceritakan bahwa anak muda Indonesia menggemari Jepang dan Korea. Film-filmnya, animasi, komik, drama, musik, kuliner dan …
Continue ReadingTidak ada universitas yang khusus memiliki fakultas atau jurusan yang mencetak seseorang menjadi penulis. Bahkan fakultas FIB sekalipun, tidak secara otomatis membuat mahasiswanya mengambil profesi penulis sebagai pekerjaan hidupnya. Penulis adalah pekerjaan lepas yang benar-benar ‘lepas’ : hanya orang-orang yang benar-benar niat jadi penulis, akan menjalani profesi sebagai penulis dengan segala lika likunya. …
Continue ReadingNovel ini dalam proses terbit di salah satu lini Mizan insyaallah. Editing alhamdulillah telah selesai; tinggal menunggu lay outer dan ilustrator. Saya ingin cerita sedikit perihal novel ini yan boleh dibaca untuk anak-anak dan remaja bahkan dewasa. Simak ya 🙂 Ada 3 hal penting tentang Fukuoka no Hokkyokusei atau Polaris Fukuoka : 1. Novel semua …
Continue ReadingWaktu kecil, aku pernah bertanya pada ibu ,”Ma, kenapa tiap upacara bendera, aku mau nangis ya liat bendera merah putih sama dengar lagu Indonesia Raya?” Kata ibu, “wah, itu artinya kamu nasionalis, Sin.” Jujur, waktu itu aku baru sekitar kelas 3 atau 4 SD. Masih belum tahu apa itu nasionalis, apa itu Islamis, …
Continue ReadingRaja Shehadeh, penulis Walk on the Vanishing Land menceritakan, kebiasaan yang ditanamkan orang-orang Palestina pada para pemuda : Sarha. Sarha adalah pengembaraan seorang diri, menelusuri padang pasir dan jalan-jalan bebatuan untuk berkunjung ke rumah salah seorang kerabat. Kakek, nenek, paman, bibi atau seorang kenalan dari keluarga. Bukan destinasi yang menjadi patokan, tapi untaian kekayaan yang …
Continue ReadingPerjalanan 12 jam lebih menuju Fukuoka hari itu membuahkan rasa kebersamaan dalam tim yang beranggotakan 6 orang : saya, mbak Nunik dan mbak Sinta Rani dari Aquilla tour & travel, Beli Nyoman dari Depok , Rizaldy dari Jejak Imani dan bang Aswi blogger FLP. Perjalanan menuju Hongkong, mbak Nunik, mbak Sinta Rani dan Beli Nyoman …
Continue Reading