Selama di Seoul, saya sudah mencoba beberapa menu makanan. Tapi nggak semua cocok di lidah sih. Rata-rata, masakan matang beli di sekitar Itaewon. Langganan kami Makan Restaurant. Hehe…ketahuan banget nama warungnya menyasar rakyat Indonesia yang kelaparan sesudah mendaki Itaewon. Letaknya persir di depan Itaewon, agak ke kiri. Harga masakan per menu rata-rata 10.000 won, minuman 3000 won. Kalau mau irit, tidak usah pesan minuman sebab air minum didapat gratis.
Bulgogi, mirip semur.
Apalagi, setiap menu biasanya ada sajian makanan tambahan seperti teri kacang disambel, kimchi pedas, taoge oseng dan otak-otak oseng. Cocok dengan lidah Indoensia. Lidah saya ternyata kurang cocok dengan bimbimbap. Mungkin karena semua sayur termasuk irisan telur dadar disajikan dingin banget ya… Kebiasaan di Indonesia, main menu itu hangat atau bahkan panas.
Ada kue yang saya lupa namanya apa, mirip kelepon. Bentuknya cantik. Dan minuman ini minuman sari beras. Manis dan sejuk. Seperti makanan tajin bayi tapi lebih encer hahaha….
Surat al-Mulk ayat 15: dalil kuliner 😀
Mbak baru dari Seoul?
Ada dalil kuliner, bang Ical ? Ini masih di Seoul sampai 2 Juli InsyaAllah..doakan ya…