Jangan sampai pasangan berselingkuh, naudzubillahi min dzalik.
Bagaimana mengetahui kalau pasangan yang dicintai telah berdusta, bahkan mungkin tengah bermain mata di belakang? Mengetahui telah terjadi hal negative atau menyimpang dalam hubungan cinta perlu dideteksi sejak awal. Sehingga, keputusan-keputusan tepat dapat diambil. Apakah hubungan ini pelu diteruskan? Apakah sudah waktunya mendatangi konselor? Apakah si dia punya kepribadian yang nyeleneh?
Yuk, simak!
- Minta ia mengulangi cerita.
“Mas , kamu hari ini kemana?’
“Oh, aku makan siang dengan dengan teman alumni di Sutoz.”
Kalau ingin mengecek apakah cerita itu valid, beberapa jam kemudian dalam kondisi ia lengah (mungkin sambil nyetir, atau dia lagi buka fesbuk, atau lagi nyuci motor) ;pancing lagi dengan pertanyaan beda.
“Ada film Golden Globe lagi diputar di Cito dan CGV. Tadi kemana?”
Kalau benar-benar ia ke Sutoz, ia dapat mengulangi lagi dengan jawaban sama “Sutoz”. Makan malam nanti boleh diulangi lagi dengan cara berbeda.
“Eh, aku ada teman kerja di café makanan Jepang dimana tuh…yang Mas tadi sebutkan..?”
Kalau dia berulang-ulang masih dapat menyebutkan Sutoz, berarti insyaallah ceritanya valid.
Teknik ini digunakan dalam salah satu buku feature tentang spionase karya Victor Ostrovsky. Cara merekrut orang yang tekun dan teliti serta tepat, adalah ketika orang itu dapat ditanya pada saat-saat terdesak dengan jawaban konsisten. Misal, nama saya Sinta dan harus menyamar menjadi Mona. Maka kemana-mana harus memakai nama Mona. Suatu saat, ada tim penyeleksi yang tau-tahu menabrak saya di mall, lalu barang saya berjatuhan. Dalam kondisi gugup mereka akan bertanya :aduh maaf ya Mbak…sorry barangnya jatuhh. Mbak siapa ya…?
Begitu saya jawab “Sinta”, maka saya nggak akan lolos sebagai agen spionase. Orang-orang yang terlatih untuk “berbohong” akan spontan menyebut Mona. Dan itu melalui pelatihan bertahun-tahun, serta harus orang-orang bertalenta tertentu yagn dapat lolos seleksi tersebut, menurut Victor. Cara deteksi kebohongan seperti itu bisa dilakukan pada seseorang ketika diminta mengulang-ulang sebuah cerita. Akuratkah? Konsistenkah?
- Balik sekuensial
Coba tanyakan urutan sebuah kejadian.
“Hari ini ke Sutoz ya? Jam berapa Mas? Soalnya aku juga rencana mau ketemuan alumni tapi bingung makan dimana.”
Dia akan cerita.
“Darimana Mas berangkat, biar gak macet?”
Dia akan cerita. Selang beberapa lama, coba tanya kembali.
“Eh, Mas berangkat awal darimana ya?”
Dia akan cerita dan kita dapat menambahkan pertanyaan, “dari bakso Solo itu belok atau lurus ya?” atau ,”jam segitu macet gak ya di Wonokromo?”
Kalau titik ebrangkatnya dari kantor di Ahmad Yani dan betul-betul menuju Sutoz, maka ia akan benar-benar tahu jalan kesana meski pertanyaan dibolak balik. Anya saja jangan interogatif banget ya…pasangan bisa sebel kalau disangka yng enggak –enggak hehe…ini kalau ada kekhawatiran yang mulai sangat mencurigakan.
- Beri kejutan waktu
Atur pertemuan tiba-tiba tanpa kasih kabar terlebih dahulu. Tahu-tahu muncul di kantornya. Tahu-tahu kembali ke rumah (kalau dia di rumah). Pasangan yang masih saling mencintai dan saling setia akans angat senang dengan kejutan ini.
“Lho, kok kamu datang ke kantor sih?”
Kalau dia marah, bisa juga karena merasa terganggu. Lha wong lagi meeting sama atasannya dan tiba-tiba kita bawa pizza…kan serba bingung hehehe. Tapi kalau nggak ada apa-apa, biasanya pasangan hanya agak bête dan kaget, marahnya nggak akan sampai kelewat batas. Kalau ada apa-apa saat kasih kejutan waktu dan dia marraaah besar…perlu dipertanyakan. Memang pertemuan macam apa atau dengan siapa yang diinginkannya?
- Kasih hadiah tiba-tiba
Beri hadiah kejuta. Kaos, hem, sepatu atau kaos kaki. Jilbab, bros, atau blus. Lihat reaksinya. Biasa-biasa aja? Atau senang bukan main?
Hadiah dari pasangangan yang sangat dicintai, pasti akan begitu membahagiakan. Ingat waktu Rasulullah Saw memberi hadiah bebatuan pada bunda Aisyah ra? Bunda Aisyah girang bukan kepalang. Ya, namanya cinta! Walau hanya oleh-oleh seplastik es jeruk, atau setangkai bunga dari kebun di depan rumah; hadia dari orang tersayang itu sanat membahagiakan.
Kalau suda tidak ada perasaan cinta, hadiah-hdiah apapun akan terasa remeh temeh dan hambar. Rekasi yang timbul biasa, bahkan acuh tak acuh. Malah timbul marah : kok kamu boros begini sih? Nggak usah deh kasih-kasih hadiah lagi. Yah…beli hadiah memang boros sih.,..tapi jangan segitunya memarahai pasangan yan gsudah berniat baik dan bersusah payah.
- Pinjam telepon selulernya
Ponsel atau HP yang diberi password adalah pertanda tidak ada saling keterbukaan antara pasangan. Cobalah sesekali pegang HP pasangan dan lihat reaksinya. Atau pinjam dengan alasan pulsa habis atau kuota internet limit. Kalau si dia biasa saja, maka tidak ada apa-apa. Kalau kalang kabut, nah!
Alhamdulillah, saya dan suami suka gaonta ganti HP berdua. Maksudnya tukar menukar. Suami terbiasa lihat chat saya (paling saya larang untuk melihat yang ada tanda khusus sebab itu chat klien saya). Da sayapun bebas mau lihat emailnya, chattingnya, atau foto-fotonya.
“Wah, kali aja si dia punya HP lain di kantor.”
Saya ingat Abraham Lincoln berkata : engkau bisa sesekali membohongi orang. Tapi engkau tidak bisa membohongi orang sepanjang waktu.
Sama seperti Victor Ostrovsky dalam tulisannya tentang spionaseyang intinya : mereka yang tidak terlatih untuk berbohong demi keamanan negara, akan terjatuh suatu saat nanti bagaimanapun lihainya.
Meskipun kita sudah membekali diri dengan ketrampilan mendeteksi kebohongan, ketrampilan menaklukan pasangan, ketrampilan memikat hati lawan jenis dan seribu ketrampilan lainnya; jangan lupa untuk berdoa kepadaNya. Dia-lah yang membolak balik hati manusia. Jadi, teruslah berdoa dalam sujud atau waktu-waktu istijabah, semoga cinta suci ini abadi hingga di Jannatul Firdaus. Aamiin yaa Robb…
[…] diri seolah-olah si dia ada di samping dan dapat memantau. Kalau si dia tiba-tiba memberikan kejutan waktu : tahu-tahu hadir dan ketahuan kalau kita lagi suka shopping dan menghabiskan waktu dengan hang […]
Tp kalau curiga terus gak baik bu. Hehe