Postinganku di IG @sintayudisia bbrp waktu lalu ditanggapi lumayan ramai

***

Aku bertemu perempuan luarbiasa yang mengajariku satu makna dan perjalanan penting dari sebuah pernikahan :
Berani miskin.

Sebut namanya Kina : perempuan cantik, kayaraya, terkenal. Sangat pintar! Keluarganya pejabat2 negeri ini yang kamu pasti tahu siapa namanya. Assetnya tersebar, rumah mewah dengan fasilitas2, plus pelayan2 yg siap memenuhi permintaannya. Lelaki yang mau dengannya? Berderet banyaknya.

Kenapa ia menjatuhkan pilihan pada lelaki bernama Abu (samaran)? Pemuda yg hidup dr beasiswa, tumbuh dalam keluarga sederhana, punya ritme kebiasaan yg bertolak belakang!

Jawaban Kina , “Karena Abu selalu punya jawaban bagi pertanyaan2ku. Kalau level pertanyaanku 1, dia punya jawaban level 10.”
Itu yang membuat Kina jatuh hati dan mencintai Abu.

Tapi gmn cara Kina menjalani hidup sederhana, sementara di kehidupan mewahnya ia biasa main tunjuk, duduk dengan kaki bersilang dan terangkat?
“Aku harus berani miskin,” itu kata Kina, ketika memutuskan menikah dg Abu.

Keluarga besar meragukan bahkan mengejek “rumah burung” nya yang kecil dan tak layak. Kina harus memasak sendiri, disaat ia gak bisa bedakan mana merica dan ketumbar.

Premis tentang berani miskin benar2 menohokku, di saat tolok ukur saat ini adalah kemapanan dan kestabilan. Terbayang bila sepasang suami istri di masa awal pernikahan harus kaya, cukup atau bahkan berlebih, tidak pernah susah, tak pernah mengalami benturan apapun terutama finansial ; apakah itu logis dan masuk akal?

Bukankan cinta justru teruji dengan kesulitan-kesulitan, tantangan-tantangan, hambatan-hambatan? Bila segalanya berjalan mulus dan lancar, apakah benar2 cinta telah teruji kuat, setia dan murni?

Konsep berani miskin mungkin terdengar bertentangan dengan konsep , , dan slogan-slogan sejenisnya.

Meski demikian, aku mengagumi Kina dan Abu yang alhamdulillah berhasil membangun ketangguhan cinta mereka selama puluhan tahun hingga memiliki anak remaja sekarang. Kina & Abu sama2 merintis karir, nangis darah & airmata menghadapi kesulitan-kesulitan sekaligus ketidakpercayaan dari orang2 sekitar yang cenderung menyalahkan.

Kalau sekarang Kina dan Abu tampak berhasil dalam kehidupan karir dan cintanya, menurutku, berani miskin versi Kina adalah salah satu konsep berani dari perempuan yang menemukan lelaki tepat namun dianggap remeh oleh keluarga.

Setiap kita gak ada yg mau hidup merana. Namun seringkali, kehidupan tidak menawarkan demikian, terutama ketika menghadapi pilihan2 penting.

Bagaimana pendapatmu?

#konseling #konsultasi #pernikahan #marriage #counseling #psikologi #psikologiislam #islamicpsychology #psychology #mentalhealth #positivevibes #quote #positivequote

One thought on “Berani miskin dlm pernikahan?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *