Mbak Sinta, saya dengar kabar kalau Mbak Sinta Yudisia sempat bergerliat di FLP Tegal. kebetulan belumlmaini, FLP Tegal mencoba bangkit kembali berkarya…kami mohon suport orang-orang yang suidah berpengalaman berglut di FLP.
kalau bisa saya minta kurikulumFLP yang diajarkan setiap pekannya.
Wassalamwrwb. Alhamdulillah dek…mbak memang punya suami orang Tegal tepatnya di daerah Panggung Belah, Tegal Timur. InsyaAllah lebaran nanti pulang, biasanya lebaran kurang seminggu. Cata hp mbak ya supaya kita bisa kontak2 08563229782
Sepertinya keterlaluan kalau FLP Tegal yang pernah disinggahi Mbak Sinta Yudisia, tak bisa melahirkan karya-karya hebat dan bernilai tinggi.
Restu dan doanya…
Waktu MUNAS FLP II di Solo, mbak sempat memeriksa Kumpulan cerpen FLP Tegal (bukan hanya cerpen sebetulnya ya). Mbak melihat hampir semua punya potensi, tinggal diasah, dilatih, diasah, dilatih, begitu seterusnya. INsyaAllah berikutnya akan muncul kang Abik & mb Asma Nadia dari kota Lengko 😉
Karena sedang membahas FLP Tegal, jadi tergerak ingin menyinggung FLP Pekalongan.
Tapi bukan nyumbang informasi, melainkan justru nyumbang pertanyaan 🙂 Setahu mbak Sinta atau mas Ali Irfan, apakah FLP Pekalongan masih hidup ?
Sebab sepertinya kalau membaca di aveushar.blog.friendster.com
dan
rumahimaji.blogspot.com
Sepertinya sedang tidur panjang juga.
Kalau mereka sudah mulai menghasilkan karya seperti Gadis Halusinasi (www.mizan.com/index.php?fuseaction=buku_full&id=5529) dan Cikal (jalaindra.wordpress.com/2008/06/12/membaca-cikal-bunga-rampai-sastra-remaja-dan-pelajar-kab-pekalongan).
dari penggemar FLP yang lahir di Pekalongan tapi tinggal di Bandung.
Wa’alaykumsalamwrwb. Terimakasih sudah berkunjung, Ki. Sebetulnya FLP Pekalongan itu lebih berjaya lho, kabarnya sudah punya Rumah Cahaya. Tetapi begitulah, SDM da’wah termasuk FLP sangat susah ditemui sehingga FLP sering patah tumbuh hilang berganti, mati suri tanpa tahu kapan bangkit lagi. Silakan kalau Ki Syafrudin mau memulai. Untuk kontak bisa ke FLP wilayah yaitu mbak Afifah Afra, wilayah Jawa Tengah
NB.
Berkaitan dengan pertanyaan kepantasan anak – anak membaca serial epik, saya ingin menyampaikan bahwa anak saya (8 tahun, kelas 3 SD) sedang keranjingan membaca buku Karl May. Meski juga “berdarah – darah”, tapi tidak ada esek eseknya, jadi saya tidak terlalu merasa khawatir.
Jadi alangkah baiknya kita menggalakkan fiksi sejarah yang bebas dari esek – esek sehingga bisa dinikmati juga oleh anak – anak.
Ya Allah…..
Memang aku merasa rugi sekali, tidak bisa mengikuti acara yang ku harapkan bisa ikutan.
tapi mau gimana lagi,,, wong kerjaan lagi padat-padatnya.
waduuuuhhhh…..
afwan semuanya y….
Bu Sinta, yang dibelanag pyan tu Asril, terus disampingnya ada mas Haikal, untuk yang lainnya……
Andai kata waktu bisa diulang????!!!!!……
Apakah masih bahagia, sebahagia waktu kemarin??????
Assalamualaikum, salam ukhuwah Mbak Sinta.
Sayang banget Mbak, saya g bisa ikutan MUNAS FLP, cuma Alhamdulillah Panitia masih percaya akan karya saya sebagai esai terpuji.
Seerat rindu dari Madura.
assalamualaikum…
Mbak Sinta, saya dengar kabar kalau Mbak Sinta Yudisia sempat bergerliat di FLP Tegal. kebetulan belumlmaini, FLP Tegal mencoba bangkit kembali berkarya…kami mohon suport orang-orang yang suidah berpengalaman berglut di FLP.
kalau bisa saya minta kurikulumFLP yang diajarkan setiap pekannya.
salam,
dari ali irfan, FLP Tegal
Wassalamwrwb. Alhamdulillah dek…mbak memang punya suami orang Tegal tepatnya di daerah Panggung Belah, Tegal Timur. InsyaAllah lebaran nanti pulang, biasanya lebaran kurang seminggu. Cata hp mbak ya supaya kita bisa kontak2 08563229782
Nambah lagi ya Mbak…
Sepertinya keterlaluan kalau FLP Tegal yang pernah disinggahi Mbak Sinta Yudisia, tak bisa melahirkan karya-karya hebat dan bernilai tinggi.
Restu dan doanya…
Waktu MUNAS FLP II di Solo, mbak sempat memeriksa Kumpulan cerpen FLP Tegal (bukan hanya cerpen sebetulnya ya). Mbak melihat hampir semua punya potensi, tinggal diasah, dilatih, diasah, dilatih, begitu seterusnya. INsyaAllah berikutnya akan muncul kang Abik & mb Asma Nadia dari kota Lengko 😉
Aslm.w.w.
Karena sedang membahas FLP Tegal, jadi tergerak ingin menyinggung FLP Pekalongan.
Tapi bukan nyumbang informasi, melainkan justru nyumbang pertanyaan 🙂 Setahu mbak Sinta atau mas Ali Irfan, apakah FLP Pekalongan masih hidup ?
Sebab sepertinya kalau membaca di aveushar.blog.friendster.com
dan
rumahimaji.blogspot.com
Sepertinya sedang tidur panjang juga.
Kalau mereka sudah mulai menghasilkan karya seperti Gadis Halusinasi (www.mizan.com/index.php?fuseaction=buku_full&id=5529) dan Cikal (jalaindra.wordpress.com/2008/06/12/membaca-cikal-bunga-rampai-sastra-remaja-dan-pelajar-kab-pekalongan).
dari penggemar FLP yang lahir di Pekalongan tapi tinggal di Bandung.
Wa’alaykumsalamwrwb. Terimakasih sudah berkunjung, Ki. Sebetulnya FLP Pekalongan itu lebih berjaya lho, kabarnya sudah punya Rumah Cahaya. Tetapi begitulah, SDM da’wah termasuk FLP sangat susah ditemui sehingga FLP sering patah tumbuh hilang berganti, mati suri tanpa tahu kapan bangkit lagi. Silakan kalau Ki Syafrudin mau memulai. Untuk kontak bisa ke FLP wilayah yaitu mbak Afifah Afra, wilayah Jawa Tengah
Kalau ikut memulai, wah, saya cuma pekerja yang tidak sempat (atau katakanlah belum) menyentuh dunia kepengarangan.
Kabar terbaru:
Kalau lihat flppekalongan.blogspot.com seperti FLP Pekalongan bangkit lagi, semoga langgeng.
NB.
Berkaitan dengan pertanyaan kepantasan anak – anak membaca serial epik, saya ingin menyampaikan bahwa anak saya (8 tahun, kelas 3 SD) sedang keranjingan membaca buku Karl May. Meski juga “berdarah – darah”, tapi tidak ada esek eseknya, jadi saya tidak terlalu merasa khawatir.
Jadi alangkah baiknya kita menggalakkan fiksi sejarah yang bebas dari esek – esek sehingga bisa dinikmati juga oleh anak – anak.
Ya Allah…..
Memang aku merasa rugi sekali, tidak bisa mengikuti acara yang ku harapkan bisa ikutan.
tapi mau gimana lagi,,, wong kerjaan lagi padat-padatnya.
waduuuuhhhh…..
afwan semuanya y….
Bu Sinta, yang dibelanag pyan tu Asril, terus disampingnya ada mas Haikal, untuk yang lainnya……
Andai kata waktu bisa diulang????!!!!!……
Apakah masih bahagia, sebahagia waktu kemarin??????
Sabar dek..insyaAllah masih ada kesempatan lain ya..
FLP Bandung… GANBATTE KUDASAI !!!!!
Assalamualaikum, salam ukhuwah Mbak Sinta.
Sayang banget Mbak, saya g bisa ikutan MUNAS FLP, cuma Alhamdulillah Panitia masih percaya akan karya saya sebagai esai terpuji.
Seerat rindu dari Madura.
Wa’alaikumsalamwrwb. gapapa, mas Nurcholish. Berjuang terus yaa..!