Ow, ternyata aku yang harusnya sekolah di SEKOLAH PENA FLP Jatim. Hari I : motivasi menulis disampaikan oleh mas Haikal Hira Habibillah . Kata mas Amin, Kalamedina, mas Haikal lah yang membuatnya dulu terpompa untuk semangat menulis. Masa sih? Ingin kubuktikan sendiri.
Aku mengenal mas Haikal sejak beliau menjabat ketua FLP Jatim periode II, menggantikan mas Bahtiar. Dan sama seperti rata2 umumnya ikhwan/lelaki FLP kita : low profile (sudah kutulis kan tentang Jaka FLP Sumsel dan Ady Azzumar?)
Apa yang disampaikan mas Haikal kucatat kembali, membuatku kembali bangkit untuk terus membaktikan diri dengan menulis. Ini mungkin yang perlu disimak teman-teman sebagai bahan oleh-oleh bagi yang belum sempat mencicipi sepotong kue Sekolah Pena 🙂
Semoga yang kurekam tentang apa yang disampaikan mas Haikal bermanfaat untuk banyak orang yang membaca.
Mereka yang tulisannya menjadi ideology :
Ibnu Sina – Al Canun fil At Tiib
Al Ghazali – Ihya Ulumuddin
Kartini – dari gelap terbitlah terang ( bukankah itu „ minadzulumati ilaannuur?“)
Adolf Hitler dengan Mein Kampf
Karl Marx – Capital, Manifest der Kommunistischen Partei
Theodor Hertzl – Judenstaat and Altneuland
(ingat, bagaimana tulisan Hertzl bisa menginspirasi banyak orang Yahudi untuk punya negara sendiri. Bagaimana dengan kita?)
Peran penulis muslim :
- Sebagai pendidik (Mu’addib)
- Sebagai pelurus informasi ( Musaddid)
- Sebagai pembaru (Mujaddid)
- Sebagai pemersatu (Muwahid)
- Sebagai pejuang (Mujahid)
Scripta Manent, Verba Volent (Aristoteles)
Tulisan abadi, Ucapan menguap. Intinya, seseorang yang meninggalkan jejak tulisan akan selamanya dikenang –semoga berarti amal jariyah- sementara yang hanya bicara akan menguap laksana kabut.
Apa satu kata yang paling menginspirasi hari ini ? Kata yang paling sakti?
Muslimah
Sabar
Berubah!
dsb
( ini ucapan dari masing-masing peserta. Sisanya aku lupa !)
Bagiku pribadi, salah satu kalimat mas Haikal yang menginspirasi adalah ketika ia berkata : Apakah menulis itu sulit? Tergantung. Menulis perlu kerja keras? Itu pasti.