Montaser & Takudar: tokoh ambang imaji & nyata

Karyaku Kepenulisan

Siapa Montaser?
Pemuda dengan mata perpaduan Sinai, biru laut Mediterrania dan gurun Sahara. Sosok ramah dan peduli, kepribadian misterius yang sulit digali.
Ketika saya menuliskan Takudar , pertanyaan yang seringkali muncul adalah – benarkah tokoh tersebut benar-benar ada?

Full character development assures that the author has thought about the story as a unit: depth of understanding of all characters assures underlying motivations are reasonable, dialogue believable, and logic of action is clear ( William H.Cole)

Tokoh akan menghubungkan keseluruhan bangunan cerita. Tokoh memiliki karakter yang akan membangkitkan motivasi, melakukan dialog juga aksi.
Tentang Takudar Muhammad Khan, beliau memang pernah hidup dan merupakan keturunan langsung Jenghiz Khan. Catatan tentang dirinya sangat sedikit nyaris tidak ditemui, baik di buku-buku sejarah Mongolia, Asia maupun dari situs di internet. Sebagai seorang penulis, ingin sekali kembali menghidupkan tokoh yang pastinya sangat luarbiasa. Bayangkan, Jenghiz Khan yang dianggap sama dengan Hitler dalam langkah genocide, ternyata memiliki keturunan kaisar muslim.
Takudar, setidaknya hidup dalam benak, dalam tulisan dan rangkaian kata-kalimat-kisah. Ia hidup di hati dan imajinasi. Kisah hidupnya meski masih samar, sejarah yang dikaburkan oleh waktu yang panjang; setidaknya terpatri menjadi memoar kecil. Seseorang boleh jadi menempuh jalan panjang, sendiri, dalam kesunyian; manakala ia harus mengambil langkah kebenaran. Seperti Takudar, yang pada akhirnya meninggal sebagai sufi dan dihukum mati Arghun Khan. Ia hidup di zaman Mamluk dan rintisan dinasti Saljuq; kaum muslimin tengah kacaubalau , manakala Takudar mengharap bantuan; ia belum mendapat yang sepantasnya.
Tapi begitulah pahlawan bukan? Meski sendiri, tetap melangkah berjalan.

Lalu siapa Montaser?
Takudar muncul dalam The Road to The Empire dan Takhta Awan.
Montaser seorang tokoh dalam sebuah novel yang insyaAllah akan hadir beberapa bulan ke depan. Belum waktunya untuk bercerita banyak tentang Montaser.
Tentang bagaimana menuliskan seorang tokoh, seorang sastrawan pernah berkata,
“….bagaimana mungkin penulis akan membuat pembaca jatuh cinta pada tokohnya, manakala si penulis sendiri tidak jatuh cinta pada tokoh fiksinya sendiri?”
Membayangkan Takudar yang menempuh jalan panjang kesunyian demi keimanan, menguras airmata. Menuliskan Montaser pun, menghabiskan malam-malam dalam rasa syahdu. Meski pembaca saat ini belum dapat merasakan kehadiran Montaser, dapatlah digambarkan kira-kira demikian. Tim editor yang berkesempatan membaca pertama kali, mengirimkan pesan pendek.

“O, Montaser. Benarkah ia benar-benar ada, Mbak?”
Saya tersenyum dan merasakan mata berkaca.
Kira-kira, apa ya jawaban sms saya?

8 thoughts on “Montaser & Takudar: tokoh ambang imaji & nyata

  1. Takudar beneran ada mbak? Waaaah…aku jatuh cinta banget dengan novel ini dari pertama waktu masih ditebitkan GIP.
    lanjutannya kapan mbak? Please let me know, juga karya-karya mbak sinta yang lain
    Salam kenal

    1. Prieska, Takudar beneran ada lho …karya mbak tentang beliau :
      1. Sebuah Janji
      2. The Lost Prince
      3. The Road to The Empire
      4. Takhta Awan

      semoga bisa lekas membacanya ya….

  2. Assalamualaikum wr wb
    Pertama saya membc novel sebuah janji adalah kelas 2 SMA, membaca the lost prince waktu kelas 3 SMA, sampai saat ini, hendak semester 5, saya masih belum bisa menemukan buku the road to the empire I.
    Baik d tegal, maupun semarang, saya cri2 tapi tetap nda dapat.
    Terakhir saya ke slh 1 tk bku dan hanya menemukan buku ke2 yang tahta awan.
    Mhn maaf, adakah tempat pasti untuk saya membeli buku mba sinta itu?
    Ingin sekali saya dan 2 sahabt saya membacanya.
    Dan setelah tahta awan, apakah nanti ada kelanjutannya lagi?
    Terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *