5 hal positif yang meningkat secara mental & psikis selama Ramadan 

5 hal positif yang meningkat secara mental & psikis selama Ramadan 

Benarkah kemampuan mental dan kondisi psikis bisa membaik karena puasa Ramadan?
Menurut beberapa penelitian, inilah hal2 diperbaiki sepanjang Ramadan.

Ternyata, puasa juga memperbaiki kondisi mental  & psikis kita, selain kondisi spiritual. Sebenarnya, apa saja sih yang menjadi lebih positif dari kondisi jiwa kita selama Ramadan?
1. Sleep deprivasion. Banyak orang sekarang mengalami sleep deprivasion atau kekurangan tidur. Tekanan kerja, relasi bermasalah, media sosial, politik ekonomi dll benar-benar bikin otak capek tapi malah susah tidur. Stress, cemas, depresi bisa membuat insomnia. Bak lingkaran setan; kondisi psikis yang jelek membuat tidur gak berkualitas dan begitupun sebaliknya. Tidur yang jelek bikin kondisi psikis memburuk. Puasa membuat kita punya waktu tidur lebih tertib dan kebutuhan tidur relatif terpenuhi.
2. Working memory. Kekuatan memori ternyata juga menguat karena berpuasa. Gak heran kalau kelas2 tahfiz malah dibuka di bulan Ramadan. Memory jangka pendek atau short term memory, bisa makin baik karena puasa.
3. Motivasi. Ngerasa kalau motivasi gampang banget amburadul karena masalah-masalah yang gak ada habisnya? Ah udahlah…hidup segini2 aja. Gak usah punya harapan yang besar lagi. Di puasa Ramadan, kebiasaan delayed gratification membuat orang punya target tertentu. Yang selama ini halal (makan minum, dll) ditunda kehalalannya selama berpuasa. Akibatnya otak terbiasa untuk menjadwalkan kesenangan dan menunda kepuasan. Seiring dg hal tersebut, kita jadi termotivasi utk meraih hal2 kecil dan berikutnya target2 besar.
4. Visual learning. Akibat puasa, kemampuan visual meningkat. Pembelajaran via indera penglihatan menjadi lebih tajam. Makanya saat puasa seneng banget lihat yang warna warni, lihat banyak berita, terutama berita masakan seperti mukbang!
5. Reaction time. Kemampuan kita bereaksi lebih cepat dibanding waktu-waktu yang lalu. Lebih tanggap mendengar alarm (biasanya bablas aja). Salat malam lewat, salat Subuh telat. Kali ini tubuh merespon lebih baik terhadap rangsangan luar.Penelitian di aas bukan sekedar isapan jempol, loh.
Pesepeda, atlit perempuan, atlit MMA; menunjukkan kinerja yang baik selama berpuasa. Tak heran pemain bola  dan pemain basket pun gak mundur dari berpuasa.
Tetapi ternyata, peningkatan kondisi mental dan psikis itu bukannya tanpa sebab. Ada dua sebab utama yang menyebabkan semuanya membaik :
1) Food intake
2) Healthy life style

Jadi, kalau makanan yang dikonsumsi bagus dan gaya hidup positif; kebaikan2 puasa akan didapatkan. Namun sebaliknya. Kalau food intake-nya kebanyakan gula, karbo, makanan yang minim nutrisi; maka selama puasa justru akan berkebalikan dengan penelitian tsb. Apalagi kalau gaya hidupnya masih gak terarah seperti kebanyakan scroll media sampai malam. Bisa dibayangkan gimana tidurnya, gimana kondisi emosinya, gimana proses belajar, daya ingat dan kemampuan merespon sesuatu.Mumpung masih tersisa sepuluh hari lagi menuju lailatul Qadar, yuk perbaiki kondisi mental dan psikis dengan memperhatikan pula lifestyle kita!

Disarikan dari berbagai sumber

blog          : https://sintayudisia.com
instagram : @sintayudisia | @penulissinta | @sintadoodledo
X twitter    : @penasinta

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *