FLP Yogya : Jogja Muslim Festival

Ini salah satu FLP paling kreatif di Indonesia dan Dunia.
21 Desember menyelenggarakan Jogja Muslim Festival bersama dengan beragam komunitas seni yang lain seperti ANN – asosiasi nasyid nusantara. Salah satu pengurus FLP Yogya menjelaskan, bahwa Jogja Muslim Festival, diharapkan menjadi festival tahunan yang akan merangkum semua seni Islam. Di hari saya menyampaikan Sastra Islam bersama pak Ahmad Thohari, Jomfest menyelenggarakan pertunjukan teater hingga malam hari.
Sebagai kota yang dikenal sebagai Kota Pelajar, Kota Pariwisata, atau Kota Budaya; wajar bila Jogja harus aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berbasis seni. FLP sebagai organisasi kepenulisan yang merupakan bagian dari seni sastra, menjadi penggagas dan penyelenggara acara.
Jogja Muslim Festival
Dalam talkshow Sastra Islam, pak Ahmad Thohari menyampaikan hal-hal yang sangat substansial terkait Sastra Islami. Perlu digaris bawahi, Sastra Islam dan Sastra Islami memungkinkan memiliki penafsiran yang berbeda. Sastra Islam boleh jadi lahir dari dunia Islam, tapi belum tentu Islami. Sastra Islami boleh jadi lahir dari penulis-penulis Islam atau tidak, tetapi memiliki nilai-nilai moral yang sangat sesuai dengan ajaran Islam yang Madaniyyah Universal.
Pak Ahmad Thohari menyampaikan beberapa intisari penting substansi Sastra Islami :

1. Lillahi ma fissama wati wama fil ardh
Ayat ini banyak termaktub dalam al Quran ( seperti 2 : 284) ; segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah makhlukNya. Adalah milikNya. Pak Ahmad Tohari pernah diprotes dari kalangan pesantren terkait karyanya Ronggeng Dukuh Paruh. Kata mereka , “ngapain nulis kisah tentang Ronggeng? Kenapa nggak nulis kisah tentang santri aja?”
AT beranggapan, Ronggeng juga bagian dari lillahi maa fissama wati wa ma fil ardh , yang kehadirannya menjadi ayat bagi segenap manusia yang lain.
Penjelasan AT sedikit banyak mewakili perasaan saya pribadi, ketika menulis Existere dan saya beberapa kali diundang mengisi pengajian di lokalisasi. Beberapa orang mencibir sinis , “ngapain dakwah di lokalisasi? Kaya’ gak ada tempat lain buat didakwahi!”

2. Titik dzulumat dan titik Nuur.
Sungguh, penjelasan ini benar-benar memukau hati saya, sampai saya tulis dengan spidol hijau, saya ingat-ingat, saya sampaikan lagi ketika giliran saya mengisi. Dan tetap membekas hingga kini saya menuliskannya kembali.
Si Ronggeng ingin menjadi ibu rumah tangga. Ronggeng adalah perbuatan nista, ibu rumah tangga adalah perbuatan mulia.
Kehidupan sebagai ronggeng adalah kehidupan seseorang saat berada adalan titik dzulumah , sementara kehidupan sebagai ibu rumah tangga adalah kehidupan mulia yang berada pada titik nuur.
Proses seseorang untuk sadar, merangkak, tertatih, merambat, berjalan hingga berlari dari titik dzulumah hingga titik nuur ini adalah proses luarbiasa dari seorang manusia. Menjadi ekwajiban bagi penulis muslim untuk dapat menghadirkan kisah-kisah yang menginspirasi masyarakat agar tergerak untuk bangkit dari titik dzulumah menuju titik nur.
Bukankah itu salah satu kalimat terindah dalam Islam : minadzulumati ilaa nur?

FLP Yogya
TEKNIS MENULIS dan KEBERHASILAN
AT menyampaikan, novelnya berjudul Kubah yang terbit 1980, mendapat penghargaan 1981 sebagai novel terbaik. Sebelumnya, AT senang menulis cerpen hingga berpuluh-puluh karya, disimpan saja. Beliau menyampaikan, saat menulis Kubah, berarti beliau telah mengasah diri dengan menulis puluhan cerpen meski itu tak diterbitkan.
Jadi, para penulis memang harus berlatih. Itu kuncinya!
FLP Yogya kali ini memiliki panglima Solli Murtyas. Anak-anak buahnya seperti Asti Ramdani, Santi, Lina, Rima, Taufik, Dwi, Rifki ( atau Rizki?) dll. FLP Yogya lah yang membuat modul Kaderisasi dan membuat buku raport anggota FLP. Modul Kaderisasi FLP Yogya telah dapat dinikmati oleh FLP cabang dan wilayah lain, direkomendasikan oleh BPP FLP Pusat sebagai salah satu buku panduan FLP yang memuat kekaryaan, organisasi dan keislaman.
Kembali ke Jogja Muslim Festival, semoga menjadi kegiatan tahunan yang semakin berkibar. FLP Yogyakarta menjadi lokomotif kebaikan yang produk-produknya akan senantiasa diikuti oleh teman-teman lain, memberikan manfaat luas bagi dunia seni, pendidikan, maupun disiplin ilmu yang lain.
Makalah saya tentang Sastra Islam dapat dilihat di http://sintayudisia.wordpress.com

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *